Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 86

"Subsidi upah sebenarnya bukan diundur, apalagi dibatalkan. Memang kami menargetkan akhir
              bulan Agustus 2020 mulai ditransfer," kata Ida dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8/2020).
              Di  sela-sela  acara  peluncuran  Senam  Pekerja  Sehat  di  Kawasan  Berikat  Nusantara  (KBN),
              Jakarta,  Ida  mengatakan  hingga  saat  ini  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  belum
              mentransfer  dana  program  subsidi  upah  karena  pihaknya  mau  memastikan  terlebih  dahulu
              bahwa data calon penerima subsidi upah sudah tervalidasi dan terverifikasi.

              "Setelah data itu diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, maka kami checklist, lalu
              kami serahkan ke KPPN, dan KPPN langsung dikirim ke bank-bank penyalur. Jadi tidak istilahnya
              dibatalkan," kata Ida.

              Ida  mendorong  pekerja  yang  belum  menyerahkan  data  nomor  rekening  ke    BPJS
              Ketenagakerjaan  (BPJAMSOSTEK) untuk segera menyerahkan data rekeningnya ke perusahaan
              tempatnya bekerja. Ia berharap BPJS Ketenagakerjaan mengerahkan cabang-cabangnya untuk
              mendorong  perusahaan  yang  belum  memberikan  nomor  rekening  pekerjanya  supaya  segera
              menyerahkan. Sebab masih terdapat 2 juta data nomor rekening yang belum masuk.

              Sementara perusahaan agar segera menyerahkan data rekening pekerjanya bagi yang belum
              menyerahkan. Perusahaan yang tidak menyerahkan data rekening pekerjanya akan diberikan
              sanksi administrasi berupa teguran sampai pada penghentian pelayanan publik.
              Sebagai informasi,  subsidi upah  merupakan program stimulus yang dikoordinasikan dan dibahas
              bersama  Tim  Satgas  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kementerian  BUMN,  Kemnaker,
              Kemenkeu, dan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020.

              Adapun pekerja/buruh yang mendapat subsidi harus memenuhi seluruh persyaratan, yaitu WNI
              yang dibuktikan dengan NIK; terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih
              aktif di BPJS Ketenagakerjaan; dan peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang
              dihitung  berdasarkan  upah  di  bawah  Rp  5  juta  sesuai  upah  yang  dilaporkan  kepada  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              "Persyaratan  lainnya  ialah  pekerja/buruh  penerima  upah;  pekerja/buruh  yang  bekerja  pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non-ASN; memiliki rekening bank yang aktif; tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program kartu prakerja; dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," ujar Ida.

              Ida  mengatakan  nantinya  dalam  proses  penyaluran  bantuan  oleh  bank  penyalur  dilakukan
              dengan  pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan
              pemerintah melalui bank-bank BUMN yang terhimpun dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik
              Negara).

              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp
              600 ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp1,2 juta," pungkas
              Ida.













                                                           85
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91