Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 97
"Sentimen positif ini didapatkan dari beberapa aspek, di antaranya pemberitaan tentang kinerja
menteri, dan pelaksanaan program kerja serta terobosan yang dibuat di kementerian tersebut,
dan bagaimana media mencitrakan atau mempersepsikan figur menteri," kata Kepala Divisi Riset
Indonesia Indicator, Fanny Chaniago seperti keterangan persnya yang diterima, Kamis
(15/4/2021).
Sementara, jika menggunakan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO)
pada periode penelitian 10-22 Maret 2021 dengan mengambil 1.200 responden dan
menggunakan kuisoner dengan teknik pengambilan sample bertingkat, ada sejumlah menteri
yang dinilai tidak puas oleh masyarakat atau responden.
Sebut saja Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan 50,2%. Lalu ada Menteri tenaga
kerja Ida Fauziah 45% menyatakan masyarakat tak puas. Disusul Menteri Pemuda dan Olahraga
Zainudin Amali 40.4%, di bawahnya ada Mentan Syahrul Yasin Limpo dengan 33,8%, serta
Menpan RB Tjahjo Kumolo 31,5%. Merekalah yang masuk lima teratas yang dianggap kinerjanya
tidak puas oleh publik.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, memang ada momentum tepat untuk
melakukan reshuffle kabinet mengingat akan ada penunjukkan menteri di kementerian baru.
"Dengan adanya dua pergantian ini, maka pintu menuju pergantian lain terjadi. Pola ini mirip
seperti Desember kemarin, walau pemicunya waktu itu masalah hukum di dua kementerian.
Kemensos dan KKP. Tapi di luar itu terjadi pergantian di Kemendag, Kemenpar," kata Qodari
kepada Liputan6.com, Kamis (15/4/2021).
Qodari langsung menyebut nama siapa yang akan mengisi jabatan di Kementerian Investasi dan
Lapangan Kerja, salah satu kementerian yang memicu terjadinya isu reshuffle kabinet.
"Kalau di Kementerian Investasi ini saya kira masih tetap Pak Bahlil (Kepala BKPM Bahlil
Lahadalia). Karena dari awal Pak Bahlil sudah diplot sebagai Kementerian Investasi namun
mengubah nomenklaturnya membutuhkan persetujuan DPR. Kemudian Pak Jokowi juga puas
dengan kinerja Pak Bahlil," ungkap Qodari.
Dia juga menyoroti ada pihak dari Muhammadiyah yang masuk dan akan menggantikan posisi
Mendikbud Nadiem Makarim.
"Saya melihat ada peluang masuknya Abdul Muti atau siapapun calon dari Muhammadiyah
karena secara tradisional memang Mendikbud ini yang indentik mendapat jatahnya
Muhammadiyah, seperti Kemenag untuk NU. Kita lihat Kemenag sudah dikembalikan ke NU jadi
ya masuk pas dan supaya pas Muhammadiyah ada yang masuk ke Kemendikbud," kata Qodari.
Ada juga kabar yang menyebutkan, reshuffle kabinet kali ini membuat salah satu partai di luar
pemerintahan akan masuk. Kuat dugaan itu PAN.
"Saya lihat yang akan masuk ke pemerintahan itu dari PAN. Karena Pak Zulhas (Ketua Umum
PAN Zulkifli Hasan) orientasinya sudah lama ke Pak Jokowi tapi tak mau konfrontasi dengan Pak
Amien (Amien Rais)," jelas Qodari.
Sedangkan, dua partai lain menurutnya dipastikan tidak akan bergabung. "Demokrat atau PKS
saya lihat tidak akan. Mengapa? Karena PKS memang jalan politiknya dan Demokrat ini soal
chemistry yang tidak dapat dengan PDIP," kata Qodari.
Setali tiga uang, pengamat politik Karyono Wibowo juga menyebut Nadiem Makarim patut
dilepas oleh Presiden Jokowi, mengingat kini Kemendikbud mendapatkan perkerjaan tidak ringan
dengan hadirnya riset dan teknologi.
96