Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 99

"Saya rasa Ramadan bukan menjadi halangan untuk melakukan reshuffle. Kondisi ekonomi sosial
              politik juga saya rasa sedang cukup tenang," kata Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni
              kepada Liputan6.com, Kamis (15/3/2021).

              Menurut dia, Presiden Jokowi serta jajarannya tentu memiliki penilaian terhadap performa para
              menterinya.  Namun,  dirinya  meminta  harus  secara  objektif  menilai  terhadap  performa  para
              menterinya yang sudah bekerja selama ini.

              "Yang bagus dipertahankan yang kurang ya diganti. Toh dari tiap partai punya kader-kader yang
              kompeten," jelas Sahroni.

              Soal kabar bahwa akan ada partai oposisi yang masuk lewat reshuffle kabinet, dia memberi sinyal
              bahwa masalah ini belum dibicarakan antara Jokowi dengan partai-partai koalisi lainnya.

              "Soal masuknya lagi satu partai oposisi, saya rasa sebaiknya dibicarakan dulu sebaik-baiknya
              antara Presiden dan partai-partai koalisi. Tidak menutup kemungkinan (ada yang bergabung),
              namun jangan terburu-buru. Suasana hati koalisi harus dijaga baik-baik," ungkap Sahroni.

              Sementara,  Wakil  Ketua  Umum  DPP  Partai  Golkar,  Azis  Syamsuddin  tampak  lebih  santai.
              Terkesan bahwa kadernya tak akan tersenggol di reshuffle kali ini. Dirinya hanya meminta agar
              semua pihak menghormati keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi, karena reshuffle
              kabinet adalah kewenangan penuhnya.

              "Pergantian  reshuffle  kewenangan  ada  di  Pak  Presiden.  Jadi  semua  pihak  untuk  bisa
              menghormati bahwa kewenangan untuk menentukan pergantian atau posisi menteri sebagai
              pembantu presiden, kewenangannya ada di Bapak Presiden," kata Azis.

              Sementara Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid tegas bahwa partainya tidak akan
              merapat ke koalisi pemerintahan. Bahkan sempat menyindir pemerintah.
              "Kawan yang berkoalisi aja belum dapat porsi kementerian ya berikan pada mereka, misal PBB
              (Partai Bulan Bintang)," kata Hidayat kepada Liputan6.com, Kamis (15/3/2021).

              Karena itu, untuk urusan reshuffle kabinet pihaknya ogah mencampurinya. Bahkan, jika ada
              yang buruk, Presiden Jokowi juga memiliki tanggungjawab.

              "Menteri pilihan presiden, beliaulah yang paling tahu dan juga ikut bertanggungjawab dengan
              (kinerja)  menteri.  Karena  presiden  sendiri  yang  bilang  tidak  ada  visi  menteri  melainkan  visi
              presiden. Jadi carilah menteri yang sesuai visinya," ungkap Hidayat.

              Dia justru mengkritisi hadirnya Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja di tengah
              jalan. Meskipun suara di DPR mayoritasnya semuanya menyetujui.

              "Itu mendakan tidak terprogam visi misi untuk periode kedua. Ini tidak sepnuhnya salah menteri,
              tapi juga mekanisme program dan pemilihan menteri yang harus dievalusasi," kata Hidayat.

              Partai  Amanat  Nasional (PAN)  menyatakan  dukungan  atas  rencana  reshuffle  kabinet.  Sekjen
              PAN, Eddy Soeparno menyebut pihaknya selalu mendukung kebijakan pemerintah.


              "Posisi  PAN  sejak  awal  kita  mengatakan  PAN  itu  mendukung  semua  kebijakan  pemerintah,
              meskipun kita akan selalu bersuara jernih, akan memberikan masukan sifatnya korektif, masukan
              konstruktif, dan apa yang disampaikan PAN tentu untuk kepentingan bersama yang positif," kata
              Eddy pada wartawan, Kamis (14/4/2021).

              Eddy  menyebut  pemberitahuan  presiden  untuk  membentuk  Kementerian  Investasi  adalah
              bentuk  etika  poltik  yang  baik.  Sebab,  pembentukan  itu  menurutnya  tidak  membutuhkan
              persetujuan DPR.
                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104