Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 12

MENLU: PENYIKSAAN MH PERINGATAN UNTUK PENEMPATAN PMI YANG AMAN

              Menteri  Luar  Negeri  Retno  Marsudi  mengatakan  kasus  penyiksaan  pekerja  migran  Indonesia
              (PMI) berinisial MH di Kuala Lumpur adalah peringatan akan pentingnya penempatan yang aman
              bagi PMI domestik ke Malaysia. Retno juga menyampaikan kondisi MH yang dirawat di rumah
              sakit (RS) saat ini stabil dan semakin membaik.

              "Kasus MH ini kembali menjadi wakeup call mengenai pentingnya membangun koridor migrasi
              aman bagi pekerja migran sektor domestik Indonesia ke Malaysia," kata Retno dalam paparan
              kepada media secara virtual, Kamis (3/11).

              Retno mengatakan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur sejak awal telah berkoordinasi
              dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Tenaganita dan Polis Diraja Malaysia (PDRM) untuk
              menyelamatkan  MH  dari  rumah  majikannya.  MH  telah  mengalami  berbagai  penyiksaan  oleh
              majikannya seperti pukulan benda tumpul, sayatan benda tajam, dan disiram air panas.

              PDRM telah menahan majikan MH atas pasal pelanggaran Anti-Trafficking in Persons and Anti-
              Smuggling of Migrants Act 2007.

              Kasus MH mengingatkan kembali kasus penyiksaan serupa yang menewaskan PMI di Penang,
              Malaysia bernama Adelina Lisau, tempat sampai saat ini majikan belum menghadapi ganjaran
              hukum atas perbuatannya. "Kami telah memanggil duta besar Malaysia untuk Indonesia guna
              menyampaikan kecaman atas terus berulangnya kasus penyiksaan pekerja migran Indonesia,"
              kata Retno.


              Retno mengatakan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) penempatan dan
              perlindungan PMI sektor domestik Indonesia ke Malaysia telah habis masa berlakunya. Oleh
              karena  itu,  Indonesia  mendorong  penyelesaian  segera  perundingan  MoU  demi  memastikan
              perlindungan penuh bagi PMI mulai dari keberangkatan, saat bekerja di Malaysia, sampai kembali
              ke Indonesia.

              Dalam paparan pers, Retno juga menyampaikan pemulangan warga negara Indonesia (WNI)
              yang diduga korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Timur Tengah. KBRI Damaskus
              berhasil  memulangkan  40  PMI  pada  27  November  2020,  sedangkan  KBRI  Abu  Dhabi
              memulangkan tiga PMI pada 30 November 2020.

              "Masih maraknya pengiriman pekerja migran sektor domestik ke Timur Tengah saat kebijakan
              moratorium menunjukkan bahwa mereka rentan menjadi korban TPPO," kata Retno.

              Retno  mengatakan  Kemlu  telah  berkoordinasi  dengan  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia (BP2MI) dan Bareskrim Polri untuk mengusut tuntas pihak-pihak yang bertanggung
              jawab memberangkatkan para WNI tersebut ke Timur Tengah.

              Sumber:Suara Pembaruan.










                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17