Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 43
PERLU SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA KERJA
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP), Bonardo Aldo Tobing, mengatakan sistem
sertifikasi kompetensi dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan daya saing tenaga kerja
Indonesia. Dengan sertifikasi kompetensi, penghargaan industri pada tenaga kerja berkualifikasi
kompetensi tertentu akan meningkat.
Bonardo menjelaskan, sertifikasi kompetensi juga dapat menjadi acuan kebijakan
pengembangan kompetensi tenaga kerja. Hal ini penting sebagai pertimbangan dalam
penyusunan rencana strategis penyusunan pengembangan industri di Indonesia. "Sehingga
dapat memperkecil dan meng-liilangkan jarak dan ketidaksesuaian antara tenaga kerja dan
industri, serta antara usaha dan dunia kerja," ujar Bonardo, di Jakarta, Kamis (3/12).
Bonardo menerangkan, sertifikat kompetensi tengah menjadi topik pembicaraan di kalangan
profesional. Hal itu sebagai akibat perannya yang sangat penting dan strategis di era globalisasi
Dia menambahkan, tenaga kerja bebas bekerja di negara mana pun, asal dapat memenuhi
standar keterampilan/kompetensi. Hal tersebut dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat
kompetensi.
Syarat
Lebih jauh Bonardo menyampaikan, tenaga kerja bisa dikatakan kompeten apabila mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang lebih. Sehingga mereka diharapkan dapat
berkompetensi di industri. "Sedangkan industri diharapkan aktif berpartisipasi untuk
mengembangkan kompetensi kerja dalam dinamika perkembangan teknologi yang sangat
cepat," ucapnya.
Bonardo menyebut saat ini jumlah tenaga kerja bersertifikat kompetensi sebanyak mendekati
lima juga orang. Sementara itu, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terlisensi telah mencapai
1.827.
Dia menyebut pemerintah bersama pihak-pihak terkait telah berupaya menyusun dan
menerapkan standar kompetensi kerja SDM industri. Penyusunannya sesuai dengan tingkat
keahlian untuk menjamin keberadaan tenaga kerja dalam negeri berkualitas.
"Penyusunan Standard kompetensi ini mengacu pada berbagai Standard baik dari dalam maupun
luar negeri, sehingga sertifikasi kompetensi yang dihasilkan diharapkan dapat setara dengan
kompetensi di negara lainnya," katanya. ruf/G-1
42