Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 46
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengajak semua pihak memperkuat
komitmennya melindungi pemenuhan hak penyandang disabilitas. Hal ini termasuk tentang hak-
hak ketenagakerjaannya agar cita-cita masyarakat inklusif segera terwujud. Menurut Menaker,
Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengamanatkan penyediaan
kesempatan kerja bagi para disabilitas. Perusahaan swasta harus mempekerjakan 1 persen
penyandang disabilitas dari total pegawai. Sedangkan perusahaan BUMN sebanyak 2 persen.
PELUANG PENYANDANG DISABILITAS HARUS TERPENUHI
Penyandang disabilitas juga harus memiliki daya saing, keunggulan, kompetensi yang bersifat
soft skill dan hard skill. Mereka perlu dilatih berbagai keahlian. Menteri Ketenagakerjaan
(Menaker), Ida Fauziyah, mengajak semua pihak memperkuat komitmennya melindungi
pemenuhan hak penyandang disabilitas. Hal ini termasuk tentang hak-hak ketenagakerjaannya
agar cita-cita masyarakat inklusif segera terwujud.
"Penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan dan ruang yang sama, termasuk untuk bisa
bekerja, berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa. Masyarakat inklusif harus terwujud tanpa
melihat latar belakang apa pun, mau menyandang disabilitas atau tidak," ujar Ida, dalam
keterangan resminya terkait peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Jakarta, Kamis (3/12).
Menurut Menaker, Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
mengamanatkan penyediaan kesempatan kerja bagi para disabilitas. Perusahaan swasta harus
mempekerjakan 1 persen penyandang disabilitas dari total pegawai. Sedangkan perusahaan
BUMN sebanyak 2 persen.
"Penerapan tersebut untuk menjawab isu penting berupa pasar kerja didorong menjadi inklusi.
Perusahaan harus memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk bekerja secara
formal, termasuk memiliki ikatan kerja yang jelas dengan perusahaan," jelasnya.
Kompetensi
Lebih jauh, Menaker menyampaikan, isu atau tantangan kedua bagi disabilitas adalah
kompetensi. Hal ini harus jadi tugas bersama, bukan hanya pemerintah dan perusahaan/dunia
usaha, tapi juga komunitas masyarakat.
Dia menerangkan, penyandang disabilitas juga harus memiliki daya saing, keunggulan,
kompetensi yang bersifat softskill dan hardskill. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan,
Hari Disabilitas Internasional 2020 yang diperingati setiap 3 Desember harus menjadi momentum
untuk terus meningkatkan kesetaraan para penyandang disabilitas.
"Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini harus kita jadikan momentum untuk
menegaskan kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi
perlindungan penyandang disabilitas. Modelnya dari paradigma karitatif dan char-ity based
menjadi paradigma yang human right based," ujar Presiden Jokowi dalam acara virtual
peringatan Hari Disabilitas Internasional, Kamis.
45