Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 84

BP2MI INGATKAN CALON PMI PERKUAT DIRI DENGAN IKUTI DIKLAT

              Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengingatkan para calon pekerja migran
              Indonesia  (PMI)  memperkuat  diri  dengan  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan,  sekaligus
              terhindar dari praktik ilegal.

              "Agar  terhindar  dari  hal-hal  semacam  ini  harus  memperkuat  diri  dengan  pendidikan  dan
              pelatihan,  atau  jangan  ilegal,"  ujar  Kepala  BP2MI  Benny  Ramdhani  di  sela  menghadiri
              pelaksanaan kegiatan "Edukasi Keuangan dan Literasi dan Perlindungan Diri bagi Calon PMI", di
              Surabaya, Kamis.

              Menurut Benny, jika praktik yang dilakukan ilegal, maka akan kerap terjadi kekerasan, eksploitasi
              kerja karena gaji tak sesuai kontrak, jam kerja melebihi batas, bahkan pelecehan seksual.

              Terlebih,  kata dia, keberangkatan  melalui praktik  ilegal  merupakan bisnis  kotor dan  seorang
              pengusaha nakal bisa mendapatkan keuntungan Rp30-40 juta dari satu orang PMI.

              "Ini yang harus dihindari. PMI harus profesional dan memiliki kualitas," ucapnya, di hadapan
              ratusan calon PMI secara luring maupun daring.

              Sementara itu, Benny Rhamdani juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah
              menerapkan role model pelayanan dan pelindungan bagi PMI.

              Apresiasi tersebut, lanjut dia, patut diberikan karena Pemprov Jatim yang memiliki perhatian
              terhadap PMI dengan telah menyiapkan anggaran pelatihan untuk PMI sebesar Rp7,9 miliar.

              "Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lain guna memberikan pelayanan
              untuk PMI," katanya.

              Ia menjelaskan, Jatim merupakan satu-satunya provinsi yang telah merespons Undang-undang
              Nomor 18 Tahun 2017, mulai dari penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penerapan data
              tunggal ( single data ) PMI.
              "Semua ini akan menjadi kontrol negara. Soal perbedaan data ini memang kelemahan negara,
              tidak punya single data . Ke depan kami akan ada satu data untuk PMI," tutur Benny.

              Ia  mengatakan,  BP2MI  harus  menjadikan  prinsip  bahwa  memberikan  keselamatan,
              kemerdekaan, dan kesejahteraan adalah pelindungan dan hukum tertinggi bagi PMI.

              "Kami ingin sinergi, kolaborasi dan bekerja bersama-sama, baik pusat maupun daerah. Ini akan
              menjadi langkah yang konkret, bukan seremoni semata. Semua harus berikan pelayanan yang
              terbaik untuk PMI," kata dia.

              Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
              Himawan Estu Bagijo mengatakan kehadiran PMI ini tidak bisa dipisahkan lagi sehingga akan
              terus mendukung penguatan pelayanan, pelindungan dan kesejahteraan PMI.

              "Jawa Timur menempati peringkat dua dalam penempatan PMI dengan negara tujuan terbanyak
              adalah Taiwan 31.988 orang, Hongkong 23.785, Malaysia 11.662 orang," katanya.

              Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto tersebut juga menjelaskan, jumlah PMI asal Jatim
              Tahun  2019  sebanyak  68.740  orang,  dengan  jumlah  tenaga  kerja  formal  25.886  orang  dan
              informal 42.854 orang.





                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89