Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 33

dengan  P3MI  sebagai  mitra  penting  Pemerintah  dalam  membantu  program  perluasan
              kesempatan kerja, " kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).


              KEMNAKER SIAPKAN ATURAN TURUNAN UU PERLINDUNGAN PMI

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan  pemerintah  berusaha
              menyelesaikan  aturan  turunan  tentang  perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia.  Hal  tersebut
              diungkapkan Ida dalam Rakor Evaluasi Kinerja Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran
              Indonesia (P3MI) dan sosialisasi Peraturan P3MI.

              "Tujuan  acara  ini  selain  untuk  evaluasi  atas  kinerja  P3MI  secara  periodik  dan  sustainable
              (berkelanjutan),  tetapi  juga  sebagai  sarana  silaturahmi  antara  Kementerian  Ketenagakerjaan
              dengan  P3MI  sebagai  mitra  penting  Pemerintah  dalam  membantu  program  perluasan
              kesempatan kerja, " kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).

              Saat  ini,  lanjut  Ida,  aturan  turunan  tersebut  masih  menyisakan  dua  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah  (RPP)  yakni  RPP  Pelaksanaan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  dan  RPP
              Penempatan dan Perlindungan Awak Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran serta
              satu Rancangan Perpres (Rancangan Perpres Tugas dan Wewenang Atase Ketenagakerjaan).

              Ida  melanjutkan  setidaknya  ada  324  perusahaan  yang  memiliki  Surat  Izin  Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (SIP3MI). Ida pun berpesan agar ratusan P3MI tersebut
              bekerja sebaik-baiknya dan profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

              "Meski  memiliki  kemampuan  berbeda-beda  dalam  menempatkan  Pekerja  Migran  Indonesia
              (PMI),  saya  minta  semua  P3MI  wajib  peningkatan  profesionalisme  dalam  menjalankan  roda
              usahanya, " tutur Ida.
              Ida memaparkan data lima tahun terakhir yang mencatat 86 P3MI yang dapat menempatkan
              PMI di atas 4000 orang. Ada juga 72 P3MI yang mampu menempatkan 2.000 hingga 4.000 PMI.
              Sayangnya masih ada sekitar 40 P3MI yang tidak menempatkan sama sekali.

              Ida  memahami  setiap  P3MI  dalam  memulai  usahanya  memiliki  latar  belakang  berbeda-beda
              mulai  dari  profesionalisme  bisnis  hingga  kedekatan  emosional  dengan  mitra  usaha  maupun
              pengguna di negara penempatan. Untuk itu dirinya meminta agar P3MI lebih inovatif dan kreatif
              dalam melakukan perluasan usaha penempatan.
              "Tidak hanya untuk satu wilayah tertentu, tetapi juga mampu mencari peluang pasar kerja bagai
              PMI di wilayah lainnya, seperti ke wilayah Eropa dan Amerika, " ungkap Ida.

              Sementara itu, Dirjen Binapenta Suhartono mengatakan tujuan digelarnya Rakor P3MI untuk
              melaksanakan satu tugas Kemnaker dalam melakukan pembinaan melalui evaluasi kinerja P3MI
              guna meningkatkan kualitas pelayanan dan penempatan terhadap CPMI atau PMI.

              "Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode self assessment dengan pengisian kuesioner
              dari  masing-masing  P3MI.  Pertanyaan-  pertanyaan  yang  ada  di  dalam  kuesioner  tersebut
              penyusunannya  telah  disesuaikan  dengan  ketentuan  evaluasi  kinerja  tiap  P3MI  dalam
              penempatan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia," imbuhnya.

              Di sisi lain, Sekretaris Utama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI ) Tatang
              Budie Utama Razak menyambut positif kegiatan Kemnaker dan BP2MI bertemu dengan ratusan
              P3MI. Mengingat pelaksanaan P3MI keluar negeri ini memiliki skema Bussiness to Bussiness,
              maka evaluasi yang dilakukan pada Rakor ini, patut digelar secara periodik.



                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38