Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 36
sawit. Dari aspek tenaga kerja, kelapa sawit menyumbang 6,9 juta pekerja di sektor hulu
(perkebunan) dan 16,2 juta pekerja di sektor hilir (industri).
Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang yang diwakili Direktur Bina Penegakan Hukum
Ketenagakerjaan, M Iswandi Hari menjelaskan KNK merupakan personel perusahaan yang telah
mendapat pembekalan mengenai norma ketenagakerjaan. Dengan adanya KNK, tenaga kerja
diharapkan dapat memiliki pemahaman dan kemampuan untuk membantu pengusaha dalam
melaksanakan norma ketenagakerjaan di perusahaan.
Menurut Iswandi hingga Juli 2019, KNK sudah terdapat di 22 provinsi dan 684 perusahaan.
Adapun jumlahnya terbagi menjadi KNK muda sebanyak 925, KNK Madya sebanyak 250, dan
KNK Utama sebanyak 162.
Lebih lanjut, ia menuturkan output dari KNK antara lain tersusunnya rekomendasi usulan
perbaikan terkait dengan isu-isu ketenagakerjaan dalam sektor perkebunan kelapa sawit.
"Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan KNK dan ahli K3 pada perkebunan kelapa sawit
secara berkala di 26 provinsi penghasil kelapa sawit," ungkap Iswandi dalam keterangan tertulis,
Senin (9/11/2020).
Output lainnya, ialah terlaksananya sosialisasi dan diseminasi regulasi kepada perusahaan dan
perkebunan kelapa sawit meliputi penyampaian dan penanganan permasalahan, K3, serta
jaminan sosial ketenagakerjaan secara berkala di 26 provinsi penghasil kelapa sawit.
"Terlaksananya pengawasan pelaksanaan regulasi meliputi K3 dan jaminan sosial
ketenagakerjaan untuk usaha perkebunan kelapa sawit pada 26 provinsi penghasil kelapa sawit
secara berkala," ucap Iswandi.
Iswandi juga mengatakan, Direktorat Jenderal Binwasnaker dan K3 mendukung penuh Instruksi
Presiden No. 6 Tahun 2019 dengan mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas KNK.
Pihaknya juga menyatakan siap mengawal pelaksanaan regulasi meliputi K3 dan jaminan sosial
ketenagakerjaan untuk usaha perkebunan kelapa sawit.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, Moch Edy Yusuf menyatakan pemerintah memiliki perhatian sangat besar
terhadap sektor kelapa sawit Indonesia. Hal ini dikarenakan potensi kelapa sawit sangat besar
yakni menjadi market share dan eksportir terbesar di dunia.
"Pada 2019, ekspor kelapa sawit sebesar 37,3 juta ton, sementara market share sebanyak 55
persen. Dan pertumbuhan kelapa sawit rata-rata mencapai 8 persen, dan ekspor rata-rata
mencapai 7 persen," kata Edy.
Sementara berdasarkan data terakhir dilihat dari luas lahannya, perkebunan kelapa sawit
memiliki luas sekitar 16,381 juta hektar dengan persebaran di Sumatera, di Kalimantan,
Sulawesi, Papua, dan sedikit di Jawa.
Dari aspek tenaga kerja, kelapa sawit menyumbang 6,9 juta pekerja di sektor hulu (perkebunan)
dan 16,2 juta pekerja di sektor hilir (industri). Menurutnya, kontribusi atas besarnya jumlah
tenaga kerja itu membuat pemerintah terus menaruh perhatian pada sawit.
Di sisi lain, Deputi Direktur Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin,
mengatakan, kelapa sawit merupakan salah satu industri yang tidak terdampak COVID-19.
Bahkan, sawit akan terus menjadi komoditi yang sangat strategis untuk Indonesia.
35