Page 386 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 386

Hal itu mengakibatkan sejumlah tempat perbelanjaan dan tempat usaha lainnya ikut tercekik,
              sebab pembatasan kegiatan masyarakat ini menutup sejumlah sektor ritel hingga mengharuskan
              mereka gulung tikar. Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) mengungkapkan
              keresahan  berkenaan  jumlah  pekerja  yang  mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  (  PHK  )
              sepanjang tahun ini.

              Adapun  per  tanggal  7  Agustus  2021  lalu,  pekerja  yang  mengalami  PHK  tercatat  mencapai
              538.305 orang. Hal itu disampaikan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  Kemenaker,  Indah  Anggoro  Putri,  pada  Kamis,  12  Agustus  2021.  Indah
              menjelaskan, jumlah itu telah melebihi 50 persen dari perkiraan Kemenaker untuk angka PHK
              pada tahun ini yang sekitar 895.000 orang.

              "Sampai 7 Agustus 2021 sebanyak 538.305 pekerja sudah mengklaim Jaminan Hari Tua (JHT)
              berarti  sudah  terkena PHK.  Hal  ini  membuat kami  resah," tutur  Indah Anggoro  Putri, dalam
              Integrity Constitutional Discussion di Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021.

              Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, dihitung dari jumlah pekerja yang sudah mengklaim JHT-
              nya. Kemenaker bahkan memproyeksikan sampai akhir tahun 2021, sebanyak 894.579 pekerja
              bisa terkena PHK. Namun, dia menambahkan per 7 Agustus, angka pekerja yang terkena PHK
              telah mencapai 538.305 orang. Hal itu dilihat dari perhitungan, maka jumlah rata-rata pekerja
              yang terkena PHK tiap bulannya mencapai 76.900 pekerja. Kemudian, dia menjelaskan apabila
              dikalikan 12 bulan, maka jumlahnya bisa mencapai 922.800 pekerja hingga akhir 2021. Angka
              ini lebih tinggi dari proyeksi awal Kemnaker.

              "Dibutuhkan penanganan yang lebih cepat untuk mengatasi kondisi ini agar laju gelombang PHK
              bisa dihentikan. Jangan sampai proyeksi kalah atau salah. Lalu jadi meningkat," tutur Indah.

              Dia  juga  menyebut,  pada  bulan  Agustus  saja  sudah  538  ribu  pekerja  yang  terkena  PHK,
              sebagaimana  dikutip  Pikiran-Rakyat.com  dari  PMJ  News.  Oleh  karena  itu,  demi  mencegah
              kenaikan  angka  tersebut,  Kemnaker  terus  berusaha  agar  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  bisa
              segera cair.
              Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah kembali memberikan Bantuan Subsidi Upah
              (BSU) 2021 dengan salah satu syarat, yakni maksimal upah pekerja tersebut Rp3,5 juta per
              bulan dan apabila upah minimum setempat lebih tinggi, maka mengacu pada upah minimum
              yang berlaku.
              Sementara untuk masa kepesertaan aktif BPJAMSOSTEK ditentukan hingga bulan Juni 2021,
              demikian rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu. Penyaluran dana BSU ini diberikan kepada pekerja
              terdampak di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 di
              seluruh Indonesia.

              Rekening bank yang bisa menerima BSU ini hanya di bank yang tergabung dalam Himpunan
              Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BTN. Besaran
              BSU  tahun  2021  mencapai  Rp500  ribu  selama  2  bulan  yang  diberikan  sekaligus  atau  total
              mencapai Rp 1 juta.

              Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo menyatakan dipercayakannya lagi pihaknya
              untuk menyediakan data pekerja penerima BSU menunjukkan pentingnya data Jaminan Sosial
              Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang valid.
              Data kepesertaan BPJAMSOSTEK tersebut merupakan bank data pekerja terbesar di Indonesia.
              Untuk itu, Anggoro mengingatkan pemberi pekerja untuk tertib kepesertaan dan selalu menjaga
              validitas  datanya.  Para  pekerja  juga  harus  selalu  memastikan  telah  mendapat  perlindungan
              BPJAMSOSTEK.***.

                                                           385
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391