Page 163 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 163

Masa yang datang dari Kabupaten Jepara langsung memenuhi gerbang pintu masuk kompleks
              gubernuran. Dengan penjagaan dari pihak kepolisian, para buruh menyuarakan penolakan atas
              penetapan UMK 2022 Kabupaten Jepara yang dinilai masih rendah.

              "Kami menyatakan, menolak penetapan UMK 2022 karena tidak sesuai PP 36. Kita ketahui bahwa
              UU Cipta Kerja telah dinyatakan cacat hukum oleh MK sehingga UMK 2022 harus direvisi," ucap
              orator menggunakan pengeras suara.

              Perlu  diketahui,  UMK  2022  Kabupaten  Jepara  telah  ditetapkan  dan  disahkan  Gubernur  Jawa
              Tengah Ganjar Pranowo sebesar Rp 2.108.403,11.

              Angka tersebut hanya naik sekitar Rp 1.400 dibanding UMK 2021. Buruh menilai, kenaikan yang
              relatif kecil itu sangat tidak layak. Terlebih, selama pandemi Covid-19, banyak buruh mengalami
              pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Sehingga, kenaikan tersebut dirasa tak sebanding dengan penderitaan buruh. "Kenaikan itu tidak
              ada rasanya. Untuk ke pabrik, naik bus saja harus bayar Rp 2.000," keluh seorang buruh yang
              mengaku bernama Andi.

              Beberapa perwakilan buruh diperbolehkan menemui Gubernur Ganjar di kantornya. Sementara,
              massa buruh lain terus berorasi di depan kantor gubernuran sembari menunggu hasil audiensi
              perwakilan mereka. Massa terus meneriakkan serikat buruh melawan upah murah. (*).

















































                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168