Page 169 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 169

Ringkasan

              Kadin  Indonesia  merespons  ancaman  buruh  menggelar  mogok  kerja  nasional  meminta
              perubahan UMP 2022 usai putusan MK soal UU Cipta Kerja. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia
              Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menanggapi ancaman aksi mogok
              kerja nasional yang akan dilakukan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI). Aksi mogok kerja yang dilakukan saat ini masih menuntut kebijakan UMP yang
              tak juga direvisi usai UU Cipta Kerja diminta disempurnakan dalam dua tahun oleh Mahkamah
              Konstitusi.



              BURUH ANCAM MOGOK KERJA TUNTUT UMP 2022 NAIK, INI RESPONS KADIN

              Kadin  Indonesia  merespons  ancaman  buruh  menggelar  mogok  kerja  nasional  meminta
              perubahan UMP 2022 usai putusan MK soal UU Cipta Kerja. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia
              Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menanggapi ancaman aksi mogok
              kerja nasional yang akan dilakukan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI).

              Aksi mogok kerja yang dilakukan saat ini masih menuntut kebijakan UMP yang tak juga direvisi
              usai UU Cipta Kerja diminta disempurnakan dalam dua tahun oleh Mahkamah Konstitusi.

              "Kan soal MK ini sudah respons, gimana MK menyatakan bahwa dalam waktu dua tahun  ke
              depan Undang-Undang Ciptakerja itu harus dilakukan perbaikan artinya itu merupakan sebuah
              kesempatan yang sangat besar untuk serikat kerja itu melakukan masukan.," jelas dia kepada
              Tirto, Kamis (9/12/2021).

              "Akan tetapi, MK juga sudah katakan bahwa selama 2 tahun ini sampai adanya perbaikan segala
              produk perundang-undangan dan turunannya ini tidak berlaku artinya bahwa Permen 36 tahun
              2021 mengenai pengupahan dimana itu adalah dasar untuk menetapkan UMP adalah sudah sah
              secara hukum," tambahnya.

              Sarman menjelaskan, jika serikat buruh ingin perhitungan upah dilakukan dengan aturan lama
              yang  mengacu  pada  perhitungan  Kebutuhan  Hidup  Layak  (KHL)  maka  skema  tersebut  tidak
              berdasar pada aturan yang berlaku.

              "Kalau teman-teman pekerja menuntut UMP ini dilakukan penyesuaian dengan pola lama. Yaitu
              PP 78 dengan menggunakan KHL itu malah tidak sesuai dengan undang-undang tidak sesuai
              dengan regulasi. Bahkan kita makin jauh nanti, malah jauh melanggar daripada regulasi dan
              aturan yang berlaku," terang dia.

              Maka,  Sarman  menilai  aksi  mogok  yang  akan  dilakukan  oleh  serikat  buruh  sebaiknya  tidak
              dilakukan. Sarman mengatakan, pemerintah saat ini habis-habisan menjaga pergerakan orang
              agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 demi memulihkan lagi situasi agar perekonomian
              membaik dan kembali normal.

              "Ya saat ini enggak perlu demo enggak perlu ancam mogok ya. Lakukan dialog, lakukan kajian
              lakukan evaluasi. Susun narasi yang baik sampaikan pada DPR menurut saya itu yang paling pas
              daripada mereka melakukan demo. Kan kita ini masih pada masa pandemi COVID 19. Kalau
              sampai mogok kan buruh kita ini gak produktif nantinya buruh kita ini gak maksimal jadinya,"
              terang dia.






                                                           168
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174