Page 209 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 209

Menurutnya, besaran kenaikan UMK 2022 yang telah ditetapkan yakni sebesar Rp 3.118.397,22,
              yang mengalami kenaikan sebesar Rp 49 ribu dibandingkan tahun sebelumnya masih tergolong
              wajar. Karena sudah sesuai dengan kondisi pertumbuhan ekonomi.

              "Kenaikan  UMK  yang  berkisar  1,3  persenan  masih  tergolong  wajar.  Karena  ekonomi  dan
              kehidupan ini makin banyak kan. Dan harga tiap tahun naik. Serta pertumbuhan ekonomi di
              tahun 2022 diproyeksikan akan terus naik," katanya kepada wartawan, Rabu (8/12).

              Menurutnya, sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan, bahwa patokan besaran
              UMK ditetapkan dengan merujuk pada pada satu pintu melalui provinsi.

              Namun hal masih menimbulkan perdebatan, karena masing-masing kota/kabupaten berbeda-
              beda pertumbuhan ekonominya. Tidak mungkin disamaratakan.

              "Pengusaha kan simpel, UMK naik, dalam artian pertumbuhan ekonomi juga naik dan orang
              banyak  bekerja,  yang  masalah  itu  kalau  UMK  naik,  kerjaannya  nggak  ada  sementara  beban
              perusahaan tetap sama," ujarnya.

              Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun
              2022, dengan melihat peluang yang ada di antaranya dengan rencana pembangunan IKN (Ibu
              Kota Negara) ke Kaltim dan pelaksana proyek RDMP.

              "Kami  terima  saja  dengan  kenaikan  UMK  tersebut.  Karena  pertumbuhan  ekonomi  sudah
              melihatkan grafik yang baik," ungkapnya.
              (MAULANA/KPFM).













































                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214