Page 210 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 210
Judul Menaker: SKKNI Bantu Tepis Pandangan Miring Pekerja Spa
Nama Media rctiplus.com
Newstrend BBPLK Bekasi
Halaman/URL https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/1787184/menaker-
skkni-bantu-tepis-pandangan-miring-pekerja-spa
Jurnalis Nasional
Tanggal 2021-12-09 14:53:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan, Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) bagi pekerja spa, pemandu karaoke dan pekerja di bidang
kecantikan seperti salon akan memberikan perlindungan dan menepis pandangan miring akan
pekerjaantersebut. Ida mengatakan, pekerjaan-pekerjaan tersebut setara dengan
pekerjaanlainnya dan membutuhkan juga perlindungan serta standar kompetensi dalam
menghadapi persaingan di pasar kerja.
MENAKER: SKKNI BANTU TEPIS PANDANGAN MIRING PEKERJA SPA
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan,
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi pekerja spa, pemandu karaoke dan
pekerja di bidang kecantikan seperti salon akan memberikan perlindungan dan menepis
pandangan miring akan pekerjaantersebut.
Ida mengatakan, pekerjaan-pekerjaan tersebut setara dengan pekerjaanlainnya dan
membutuhkan juga perlindungan serta standar kompetensi dalam menghadapi persaingan di
pasar kerja.
"Menjadi pemandu karaoke dan spa terapis adalah profesi halal. Pandangan-pandangan miring
terhadap profesi ini bisa dijawab dengan adanya sertifikat dan standar yang jelas," kata Menaker
Ida Fauziyah menurut keterangan resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang
diterima di Jakarta pada Kamis.
Dia berharap dengan adanya SKKNI itu, upah bagi pekerja spa, pemandu karaoke dan pekerja
bidang kecantikan seperti salon dalam menyesuaikan dengan tingkat kompetensi tersebut.
Dengan upah yang lebih baik maka para pekerja tidak akan perlu mengandalkan tip dari
pengujung. Ida juga memperingatkan adanya oknum yang menyalahgunakan ketiga profesi
tersebut bukan berarti jenis pekerjaan tersebut buruk.
209