Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 119
Judul Tahun Baru Islam 1443 H Tetap Tanggal 10 Agustus 2021
Nama Media sindonews.com
Newstrend Hari Libur Tahun Baru Islam 1443 H
Halaman/URL https://kalam.sindonews.com/read/505758/786/tahun-baru-islam-
1443-h-tetap-tanggal-10-agustus-2021-1628489334
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-08-09 14:29:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Tahun baru Islam 1443 jatuh pada hari Selasa 10 Agustus 2021. Tidak ada perubahan. Hanya
saja, Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan hari libur pada hari besar itu akan bergeser
dari Selasa 10 Agustus menjadi Rabu 11 Agustus 2021. "Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram
1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang digeser menjadi 11 Agustus 2021
M," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin lewat keterangannya, Senin (9/8/2021).
TAHUN BARU ISLAM 1443 H TETAP TANGGAL 10 AGUSTUS 2021
Tahun baru Islam 1443 jatuh pada hari Selasa 10 Agustus 2021. Tidak ada perubahan. Hanya
saja, Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan hari libur pada hari besar itu akan bergeser
dari Selasa 10 Agustus menjadi Rabu 11 Agustus 2021.
"Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram 1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang
digeser menjadi 11 Agustus 2021 M," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin lewat
keterangannya, Senin (9/8/2021).
Puasa dan Amalan Tahun Baru Islam 2021 Penggeseran hari libur tersebut tertuang dalam
Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4
tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Selain tahun baru Islam, libur Maulid Nabi Muhammad SAW juga mengalami pergeseran hari.
Libur Maulid Nabi digeser 1 hari. "Awalnya hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober
2021 M," jelasnya.
"Sedangkan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal pada 24 Desember 2021 M, ditiadakan,"
sambungnya.
Kebijakan ini diterapkan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Karena jika libur tidak
digeser, maka akan terbentuk 'hari kejepit' yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk
mengambil cuti dan berpergian.
118