Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 63
Ditambahkan Andiyanto, banyak tenant mayoritas UMKM Food Street yang berupaya saat awal
penerapan PPKM Darurat. Namun kini satu persatu tumbang karena mereka tidak mampu
bertahan sehingga secara otomatis pekerjanya di-PHK.
Mereka menutup usahanya karena tidak ada pemasukan setelah mal tutup mal tutup akibat
penerapan PPKM. “Sudah ada tujuh tenant yang memutuskan untuk keluar, kalau dihitung
pekerjanya kurang lebih 20 orang yang di-PHK akibat penerapan PPKM darurat.
Dan Imbas PPKM juga berdampak terhadap manajemen Sunrise Mall yang terpaksa merumahkan
sementara sebagian pekerjanya dari jumlah total 200 orang.
“Saat ini tinggal 25 persen dari 200 orang yang masih bekerja di internal manajemen. Itu pun
bergiliran atau jumlah kerja dikurangi agar mereka tetap bisa bekerja.
Dengan kondisi demikian pihak kami juga mengalami potensi kerugian perputaran perekonomian
selama berlangsungnya PPKM tersebut. Apalagi Sunrise Mall merupakan penyumbang PAD paling
banyak disektor hiburan dan pariwisata di Kota Mojokerto.
“Potensi kerugian perputaran perekonomian akibat PPKM sekitar puluhan miliar yang otomatis
juga berdampak pada pendapatan daerah. Karena Sunrise Mall sendiri tutup total setelah adanya
pengumuman perpanjangan PPKM pada 4 Agustus 2021.
Namun sebagian tenant khususnya makanan dan minuman berupaya bertahan di tengah
penerapan PPKM. Bahkan mereka sampai turun ke jalan untuk memasarkan produknya secara
Pick Up Service di depan mal.
“Ada empat tenant yang bertahan buka dengan pelayanan Drive Thru atau Pick Up Service di
mana pekerjanya menunggu di depan mal dan mengantarkan ke pemesanannya lewat ojek
online (ojol),”
Untuk otu Pihak kami berharap pemerintah dapat memberikan kelonggaran supaya pusat
perbelanjaan dapat kembali beroperasi dengan syarat patuh penerapan protokol kesehatan
(prokes) secara ketat.
“Kami meminta kelonggaran agar pusat perbelanjaan bisa kembali buka, mungkin relaksasi
sesuai aturan dari pemerintah. Misalnya pengunjung mal menunjukkan surat vaksin dan kita siap
jika itu diberlakukan,” tegas Vino.
Lebih jauh Vino menambahkan pihaknya belum dapat memastikan kapan pusat perbelanjaan
terbesar di Kota Mojokerto ini kembali beroperasi.
“Kami belum tahu kapan beroperasi karena menunggu kebijakan dan kebaikan pemerintah. Dan
kami paling patuh penerapan PPKM darurat namun meminta diberi kelonggaran membuka
kembali sesuai dengan aturan pemerintah,” tandasnya. (min)
62