Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 223

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

              Ia  kemudian  mengingatkan  para  pengusaha  agar  memberikan  kesempatan  kepada
              pekerja/buruh untuk tidak bekerja.

              Meskipun tidak semua daerah melangsungkan pilkada, Menaker menegaskan bahwa Hari Libur
              Nasional  juga  berlaku  bagi  daerah  yang  tidak  melaksanakan  perhelatan  pencoblosan  calon
              kepala daerah tersebut.

              “Bagi pekerja atau buruh yang daerahnya melaksanakan pilkada dan harus bekerja pada hari
              pemungutan suara maka pengusaha mengatur waktu kerja sedemikian rupa agar pekerja atau
              buruh  dapat  menggunakan  hak  pilihnya,”  kata  dia  dalam  keterangan  resminya,  Senin
              (7/12/2020).

              Berhak mendapat upah
              Namun,  bagi  para  pekerja/buruh  yang  tetap  bekerja  pada  Pilkada  serentak  tersebut,
              pengusaha/perusahaan wajib memberikan upah pengganti.

              Menurut  Ida,  mereka  berhak  atas  upah  kerja  lembur  serta  hak-hak  lainnya  sesuai  dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan.

              “Begitupun dengan pekerja atau buruh yang daerahnya tidak melaksanakan pilkada dan tetap
              harus masuk kerja, maka pelaksanaan hak-haknya sama, yakni berhak atas upah kerja lembur
              dan hak-hak lainnya,” ujarnya.

              Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan tanggal 9 Desember 2020 sebagai Hari
              Libur Nasional.

              Ketetapan ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2020 tentang Hari
              Pemungutan  Suara  Pemilihan  Gubernur  dan  Wakil  Gubernur,  Bupati  dan  Wakil  Bupati,  serta
              Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020.
              Oleh sebab itu, Ida mengingatkan, bagi para pekerja, pengusaha, dan seluruh stakeholder untuk
              menggunakan hak suaranya dalam pilkada.

              Ida  pun  mengingatkan  semua  masyarakat  untuk  tak  melupakan  protokol  kesehatan  saat
              memberikan suara dalam Pilkada.

              Saat berada di TPS pun wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari
              paparan Covid-19.

              “Saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid-19. Selalu patuhi protokol kesehatan secara
              ketat, agar kita tetap produktif dan aman dari Covid-19,” pungkas dia.

              362 ASN Tidak Netral Dikenai Sanksi

              Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian BKN Otok Kuswandaru menyebutkan, berdasarkan
              data pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) per 5 November, sebanyak 362 ASN
              terlibat politik alias tidak netral.

              Ia mengatakan, 362 ASN tersebut telah dijatuhi sanksi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

              “Netralitas merupakan concern bersama yang harus terus kami jaga sebagai bentuk konsistensi
              kami dalam pelaksanaan SKB (Seleksi Kompetisi Bidang),” ujarnya melalui keterangan tertulis,
              Selasa (10/11/2020).

              Sementara, ASN yang dilaporkan karena tidak netral sebanyak 827 pegawai.
                                                           222
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228