Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 4

GANJAR ABAIKAN SE MENAKER

              UMP Jateng Naik 3,27 Persen

              Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun
              depan sebesar 3,27 persen. Padahal Menteri Tenaga Kerja melalui surat edaran mengimbau agar
              besaran upah tidak dinaikkan. Saat pengumuman penetapan UMP Jawa Tengah 2021, Ganjar
              mengatakan  bahwa  UMP  Jateng  tahun  depan  sebesar  Rp  1.798.979,12.  Artinya,  terdapat
              kenaikan dibanding UMP 2020 yang sebesar Rp 1.742.015.

              Penetapan UMP Jateng 2021 tersebut disampaikan Ganjar di rumah dinasnya. Jumat (30/10),
              Ganjar mengatakan tidak menggunakan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja melainkan tetap
              berpegang teguh pada PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.

              "Kami sudah menggelar rapat dengan berbagai pihak dan sudah mendengarkan masukan. Sudah
              kami tetapkan UMP Jateng tahun 2021 sebesar Rp1.798.979,12," kata Gan jar.

              Dasar penetapan UMP Jateng 2021 lan jut Ganjar adalah PP 78/2015 tentang pengupahan. Selain
              itu, pertimbangan lain adalah hasil rapat dengan Dewan Pengupahan yang terdiri dari perwakilan
              serikat buruh, pengusaha, dan lainnya. Mereka semua lanjut Ganjar sudah diajak bicara dan
              memberi masukan-masukan.

              "UMP Jateng 2021 ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menaker yang kemarin dikeluarkan, yang
              intinya menyampaikan tidak naik atau sama dengan UMP 2020. Perlu saya sampaikan, bahwa
              UMP ini sesuai dengan PP 78/2015 tentang pengupahan yang mendasari pada pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi. Dua hal ini yang coba kami pegang erat," terangnya.

              Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year ofyear untuk September di Jawa Tengah
              sebesar 1,42 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 1,85 persen.
              "Dengan  demikian,  terdapat  kenaikan  sebesar  3,27  persen.  Angka  inilah  yang  kami
              pertimbangkan. Maka UMP Jateng 2021 kami tetapkan sebesar Rp 1.798.979,12 atau naik Rp

              56.963,9," jelasnya.

              UMP  ini  lanjut  Ganjar  tikan  berlaku  untuk  seluruh  kabupaten/kota  di  JawaTengah.  Seluruh
              Kabupaten/Kota harus menjadikan pedoman UMP dalam penetapan UMK masing-masing.
              "Mereka punya waktu sampai tanggal 21 November nanti untuk menyusun itu (UMK). Dan ini
              kalimatnya dapat, artinya bisa iya bisa tidak. Pengalaman di Jawa Tengah, selama ini kami tidak
              menggunakan UMP melainkan UMK,"jelasnya.

              Sementara  itu.  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Jateng  Sakina  Rosellasari
              mengatakan, dengan penetapan UMP Jateng 2021 itu. maka Banjarnegara dan Wonogiri harus
              menyesuaikan. Sebab, UMK di dua kabupaten itu masih di bawah UMP.

              Sementara itu, kenaikan UMP Jateng 2021 sebesar 327 persen menjadi keprihatinan tersendiri
              bagi  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Jateng.  Ketua  Apindo  Jateng  Frans  Kongi
              mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 begitu luar biasa di berbagai sektor usaha

              "Banyak  PHK  dan  cashjlow  perusahaan  terganggu,  semestinya  UMP  atau  UMK  jangan  dulu
              dinaikkan dalam kondisi pandemi," ujar Frans, Minggu (1/11).

              Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jateng, Hem Budi Utoyo mengapresiasi
              keberanian Gubernur Jateng yang mengabaikan SE Menaker. (ekdj 14.bn-56)

              Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah

                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9