Page 410 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 410

GUBERNUR DIY TETAPKAN UMP DIY 2021 NAIK 3.54%

              GUBERNUR  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  Sri  Sultan  Hamengku  Buwono  X  menetapkan  UMP
              (Upah  Minimum  Provinsi)  DIY  pada  2021  naik  sebesar  3,54%  atau  menjadi  Rp1.765,000.
              Kenaikan  UMP  itu  telah  ditetapkan  melalui  Keputusan  Gubernur  DIY  nomor  319/KEP/2020
              tentang Penetapan UMP DIY 2021.

              Sebelumnya,  pemerintah  pusat  telah  mengeluarkan  SE  Menteri  Ketenagakerjaan  Republik
              Indonesia Nomor 11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021. SE itu berisi
              anjuran tidak ada kenaikan upah minimun pada 2021 karena pandemi covid-19.

              Sebanyak 27 provinsi di Indonesia menyatakan akan mempergunakan SE tersebut yang artinya
              tidak ada kenaikan upah. Namun, Gubernur DIY tetap menaikkan UMP DIY mengingat kondisi
              ekonomi DIY sejak pandemi.

              Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi sekaligus Ketua Dewan Pengupahan Provinsi
              DIY, Aria Nugrahadi, Sabtu (31/10), menjelaskan, sebelumnya Dewan Pengupahan DIY telah
              menggelar sidang pleno yang hasilnya merekomendasikan kenaikan UMP DIY.

              Ia  menyampaikan  rekomendasi  kenaikan  UMP  tersebut.  Sidang  terdiri  atas  tiga  unsur  yaitu
              pemerintah, pekerja/buruh, dan pengusaha.

              "Kenaikan  UMP  ini  juga  mempertimbangkan  peningkatan  perekonomian  bagi  pekerja  dan
              kelangsungan  usaha  pada  saat  pandemi  covid-19.  Selain  itu  untuk  menjaga  stabilitas  dan
              menciptakan suasana hubungan industrial yang kondusif," katanya.

              Dikatakannya,  rekomendasi  Dewan  Pengupahan  DIY  yang  disepakati  berupa  saran  dan
              pertimbangan kenaikan Upah Minimum, sebesar 3,33%.

              Berdasarkan kajian tenaga ahli dengan menggunakan data BPS, imbuhnya, unsur pengusaha
              tidak berkeberatan atas kenaikan Upah Minimum sebesar 3,33%.

              Maka,  imbuh  Aria,  sesuai  PP  78  /2015  tentang  Pengupahan,  keputusan  penetapan  Upah
              Minimum Provinsi , merupakan kewenangan Bapak Gubernur.

              "Dalam hal ini, Gubernur DIY mengambil jalan tengah. Agar tercipta ruas sambung dan saling
              mendukung, akhirnya diputuskan kenaikan UMP sebesar 3,54% atau lebih tinggi 0,21% dari
              yang direkomendasikan. Bahkan kenaikan UMP DIY ini lebih tinggi dari Jateng yang naik sebesar
              3,27%," jelasnya.

              Sementara itu, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY, Ruswadi,
              mengungkapkan terima kasih atas perhatian Gubernur DIY kepada pekerja dan buruh yang ada
              di DIY.

              "Alhamdulillah,  dengan  adanya  kenaikan  UMP  dan  persentase  kenaikannya  lebih  tinggi  dari
              Jateng, pekerja di DIY bisa sedikit bernafas lega, meskipun sebelumnya beberapa hari yang lalu
              terbit Peraturan Menteri Nomor 11 tahun 2020 yang mengisyaratkan untuk UMP di Indonesia
              pada 2021 tidak naik," ungkap Ruswadi.

              Ruswadi  dan  rekan-rekan  pekerja  mengaku  bersyukur  karena  Gubernur  DIY  tetap
              mempergunakan regulasi PP 78 tahun 2015.
              Dengan  kenaikan  UMP  ini,  dirinya  berharap  para  pekerja  akan  meningkatkan  produktivitas
              mereka.  "Kami  berharap  kenaikan  ini  bisa  diikuti  dewan  pengupahan  kabupaten/kota  untuk
              mengawal lebih lanjut dalam penentuan UMK 2021. Harapan kami para Bupati dan Wali Kota di
              DIY untuk mengikuti langkah Gubernur DIY tersebut dalam memutuskan kenaikan upah," jelas
              Ruswadi.
                                                           409
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415