Page 773 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 773

diterbitkan untuk menetapkan tidak ada kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun depan,
              2021.
              Tapi, dari total 34 provinsi di Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, hingga Selasa
              (27/10/2020), masih terdapat 16 provinsi belum menentukan UMP. Itu, termasuk Provinsi DKI
              Jakarta. Sedangkan, 18 provinsi lainnya, termasuk Jawa Barat sudah mulai melaporkan UMP
              kepada Kementerian Ketenagakerjaan.

              16 provinsi belum mengajukan UMP tahun 2021 adalah; 1. DKI Jakarta, 2. Sumatera Barat, 3.
              Sumatera Selatan, 4. Riau, 5. Jambi, 6. Sumatera Utara, 7. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
              8. Jawa Tengah, 9. Jawa Timur, 10. Kalimantan Selatan, 11. Kalimantan Utara, 12. Sulawesi
              Selatan, 13. Sulawesi Utara, 14. Gorontalo, 15. Maluku, dan 16. Papua Barat.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mewajibkan  seluruh  kepala  daerah  menetapkan  UMP
              2021, dan paling lambat, Sabtu (31/10/2020).

              Keputusan tidak menaikkan UMP 2021, kata Ida, didasari dengan kondisi perekonomian Tanah
              Air sangat terdampak pandemi COVID-19.

              "Mungkin  teman-teman  juga  sudah  membaca,  kami  di  situ,  di  surat  edaran  tersebut,  kami
              menyampaikan latar belakang kenapa SE itu dikeluarkan. Tidak lain dan tidak bukan karena
              dilatarbelakangi dengan menurunnya kondisi perekonomian Indonesia, serta ketenagakerjaan
              pada masa pandemi COVID-19," kata Ida di Jakarta, Rabu (28/10/2020).

              Menurut  dia,  ketetapan  itu  dilakukan  berdasarkan  hasil  forum  diskusi  triparti.  Yaitu,  antara
              pemerintah, pelaku usaha, dan serikat pekerja di Dewan Pengupahan Nasional (Depennas).

              "Diskusi mendalam kami lakukan dalam waktu cukup lama. Penetapan ini adalah jalan tengah
              yang kita ambil hasil diskusi di Depenas," kata Ida.
              Respons  Cepat  Meski  masih  terapat  16  provinsi  belum  merespons  dan  melaporkan  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan, respons cepat juga datang dari 18 provinsi. Itu, sekaligus mereka
              menyetujui SE Kementerian Ketenagakerjaan itu, tidak ada kenaikan UMP tahun 2021.

              Berikut ini 18 provinsi setuju UMP naik, beserta besaran UMP; 1. Jawa Barat Rp 1.810.350, 2.
              Banten Rp 2.460.968, 3. Bali Rp 2.493.523, 4. Aceh Rp 3.165.030, 5. Lampung Rp 2.431.324, 6.
              Bengkulu Rp 2.213.604, 7. Kepulauan Riau Rp 3.005.383, 8. Bangka Belitung Rp 3.230.022, 9.
              Nusa  Tenggara  Barat  Rp  2.183.883,  10.  Nusa  Tenggara  Timur  Rp  1.945.902,  11.  Sulawesi
              Tengah Rp 2.303.710, 12. Sulawesi Tenggara Rp 2.552.014, 13. Sulawesi Barat Rp 2.571.328,
              14. Maluku Utara Rp 2.721.530, 15. Kalimantan Barat Rp 2.399.698, 16. Kalimantan Timur Rp
              2.981.378, 17. Kalimantan Tengah Rp 2.890.093; dan 18. Papua Rp 3.516.700.

              Batas  Waktu  Masih  berdasarkan  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/ll/HK.04/X/2020  tentang  Penetapan  Upah  Minimum  Tahun  2021  Pada  Masa  Pandemi
              Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), para kepala daerah belum melapor UMP juga diberikan
              batas waktu.

              Ke-16 kepala daerah di 16 provinsi tersebut diminta menetapkan UMP 2021 paling lambat, pada
              Sabtu  (31/10/2020).  Hal  itu  juga  tertuang  dalam  bagian  C  dari  SE  Menaker  berbunyi;
              Mempertimbangkan  kondisi  perekonomian  Indonesia  pada  masa  pandemi  COVID-19,  dan
              perlunya pemulihan ekonomi nasional, diminta kepada Gubernur untuk:

              1. Melakukan penyesuaian penetapan Upah Minimum Tahun 2021 sama dengan Upah Minimum
              Tahun 2020.




                                                           772
   768   769   770   771   772   773   774   775   776   777   778