Page 163 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2021
P. 163
penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dengan skema Government to Government
(G to G).
Menurut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
Kemnaker, Suhartono, upaya penempatan kembali PMI ke Republik Korea terus dilakukan. Salah
satunya pada 26 Juli 2021 lalu, telah mengirimkan surat kepada Minister of Employment and
Labour (MoEL) of Republic of Korea.
"Hingga saat ini, pemerintah Republik Korea belum memberikan kejelasan kapan pembukaan
penempatan CPMI akan dilakukan. Teman-teman itu ingin agar kita terus mendesak dan
berkomunikasi dengan Pemeritah Republik Korea," kata Suhartono saat menerima delegasi
Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea (Pelbakori) di Ruang PTSA Kantor Kemnaker,
Jakarta, Senin (18/10/2021).
Saat berdialog, Suhartono mengatakan Pelbakori meminta pemerintah segera mengupayakan
dibuka kembali penempatan ke Republik Korea. Para CPMI menyadari, dengan adanya
penempatan maka dapat menghasilkan devisa negara yang saat ini sangat di perlukan oleh
Bangsa untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Nanti saya akan selalu sampaikan apa yang menjadi keluhan kepada Pemerintah Republik Korea
agar penempatan CPMI dapat berjalan kembali. Intinya kami perjuangkan apa yang menjadi
problem teman-teman," ungkapnya.
Selama ini, Korea menjadi salah satu negara favorit penempatan bagi CPMI. Alasanya tak lain
karena selain pendapatan yang besar, jaminan keselamatan kerja yang baik menjadi daya tarik
tersendiri bagi CPMI.
Dari aspek regulasi dan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) Pemerintah Indonesia dengan Republik Korea, tidak pernah ada masalah
terkait penempatan CPMI di negeri ginseng tersebut.
Menurutnya, secara otomatis dalam MoU akan diperpanjang apabila sudah habis masa
berlakunya. "Jadi yang sedang akan kita lakukan adalah berusaha membangun terus komunikasi
dengan Kedubes Republik Korea," ucapnya.
Suhartono meyakini Pemerintah Republik Korea memiliki pertimbangan tersendiri dalam hal
penempatan tenaga kerja dari negara lainnya. Terpenting dilakukan saat ini, katanya, adalah
memperkuat komunikasi dengan pemerintah Republik Korea agar status CPMI setara dengan
negara-negara lain.
Terkait mayoritas CPMI yang divaksinasi dengan Sinovac, sementara negara penempatan di
Korea tidak dapat menerima Sinovac, Suhartono menegaskan pemerintah akan terus
mengupayakan agar CPMI yang akan berangkat ke Korea mendapatkan vaksi sesuai yang
diminta Republik Korea.
Direktur Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Kemnaker, Rendra
Setiawan, menyatakan dalam pertemuan Menaker Ida Fauziyah dengan Duta Besar Korea di
Indonesia, Park Tae-Sung, di Jakarta, Kamis (30/9/2021) lalu, Ida Fauziyah menyatakan
Indonesia memiliki peluang untuk menempatkan kembali PMI ke Korea.
Hal ini, kata Rendra, menyusul dikeluarkannya surat dari MoEL of Republic of Korea pada bulan
September 2021. Surat tersebut memuat peluang untuk menempatkan PMI melalui skema
Employment Permit System (EPS) pada industri manufaktur. Adapun total kuota mencapai 2.139
orang. (ind).
162