Page 227 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 227
"UU Cipta Kerja adalah salah satu instrumen untuk mempercepat hal ini," ujarnya melalui
keterangan tertulis, Senin (12/10/2020).
Sementara itu, Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Dr Karomani mengatakan, UU Cipta
Kerja bukanlah kitab suci yang sempurna. Oleh karena itu, draf UU Cipta Kerja ini bisa
disempurnakan implementasinya dengan aturan turunan seperti Peraturan Pemerintah ataupun
Peraturan Presiden (Perpres).
Bahkan juga bisa dengan uji materi. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat serta
akademisi untuk mengawal UU Cipta Kerja ini dengan aktif berkomunikasi bersama pemerintah.
"Jadi jangan anggap tak ada solusi, lalu pada panik, demo anarkis, saling caci maki. Mari kita
kawal UU Cipta Kerja dengan komunikasi terbuka dan cendikia agar sesuai dengan harapan kita
bersama," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi langkah Menaker membuka dialog dengan kalangan
akademisi. Menurutnya, inilah pertama kalinya para rektor diajak rembugan secara mendalam
mengenai UU Cipta Kerja.
Sementara itu, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Asep Saefudin mengatakan, selama ini
upaya sosialiasasi pihak pemerintah sudah cukup. Namun untuk hal-hal yang sensitif seperti UU
Copta Kerja ini masih dirasa masih kurang.
"Diharapkan apabila UU Cipta Kerja telah resmi diserahkan DPR kepada pemerintah, para rektor
juga dapat menerima UU tersebut untuk ditelaah di kampus masing-masing," jelasnya.
(fbn).
226