Page 64 - 00. Buku Suplemen Pendidikan Pemilih Draf
P. 64
6. Tuntutan akan kemampuan bersaing dalam kehidupan global.
Globalisasi yang antara lain melahirkan tatanan hidup global, misalnya misalnya
Masyarakat Ekonomi Asia, atau disingkat MEA. Hidup dalam tatanan global memerlukan
kemampuan bersaing yang tinggi. Inilah antara lain menjadi tantangan bagi pembangunan
bidang pendidikan di Indonesia atau negara-negara berkembang lainnya. Inilah salah satu latar
belakang mengapa kurikulum nasional pendidikan di Indonesia antara lain berorientasi pada
bagaimana menghadapi kehidupan di Abad Ke-21.
D. SIKAP KOMUNITAS LOKAL TERHADAP GLOBALISASI
Globalisasi merupakan proses perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Perubahan-
perubahan karena globalisasi harus dihadapi. Ancaman-ancaman dari globalisasi diubah
menjadi tantangan untuk menghadapinya. Kebudayaan global yang mengancam ideologi dan
karakter bangsa dapat ditangkal dengan upaya-upaya mengokohkan rasa nasionalisme dan
penguatan karakter para anak bangsa yang antara lain dapat ditempuh melalui pendidikan.
Menggali kearifan lokal sebagai basis pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pun
merupakan cara atau strategi menghadapi pengaruh pengaruh negatif dari globalisasi. Berbagai
permasalahan yang ditimbulkan oleh globalisasi memerlukan respom tertentu sehingga hal
tesebut justru dapat menumbuhkan peluang untuk peningkatan kemakmuran, kesejahteraan, dan
kelangsungan hidup masyarakat bangsa. Ada beberapa cara dalam menghadapi pengaruh
negative dari Globaliasasi diantaranya:
1. Sikap Selektif terhadap Globalisasi
Fenomena globalisasi sudah melanda di segala penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Efek globalisasi ini begitu luas dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang
canggih. Manusia lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, lebih cepat berhubungan dengan
orang lain. dan meningkatkan efisiensi hidup mereka. Oleh karena itu, kita tidak bisa
memungkiri bahwa globalisasi ini telah membawa pengaruh bagi Indonesia. Dalam
menanggapi globalisasi ini, muncul kelompok pro atau mendukung globalisasi dan kelompok
yang anti globalisasi. Kelompok pro globalisasi menganggap bahwa globalisasi akan membawa
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Sedangkan kelompoK anti
globalisasi adalah kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga
yang mengatur perdagangan antarnegara (Herimanto, 2012).
Namun bagi Bangsa Indonesia sendiri, globalisasi disikapi dengan sikap selektif serta sikap
arif dan bijaksana. Sikap selektif ini dibutuhkan sebagai sikap berhati-hati dalam memilah dan
memilih pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Sikap arif dan bijaksana juga tidak kalah
pentingnya, karena pengaruh dari globalisasi bisa saja berdampak negative yaitu
mengakibatkan masyarakat Indonesia menjadi materialistis serta memudarnya nilai-nilai
solidaritas dan kecintaan terhadap tanah air. Oleh karena itu sikap arif dan bijaksana tersebut
harus dimiliki setiap masyarakat indonesia untuk memperkuat jati diri bangsa. Selain itu perlu
adanya pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nila-nilai kejujuran, amanah,
keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong. kemandirian, sikap toleransi, rasa
malu, dan tanggung jawab. Di samping itu,memperkokoh ketananan budaya nasional dan
pengutamaan nilai-nilai budaya juga perlu untuk menangkal penetrasi budaya asing yang akan
masuk.
SOSIOLOGI XII Suplemen Pendidikan Pemilih 60