Page 11 - SEJINDO PERT 3
P. 11
Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.1 dan 4.1
Menurut Van Deventer, ada tiga cara untuk memperbaiki nasib rakyat tersebut,
yaitu memajukan.
a. Edukasi (Pendidikan). Dengan edukasi akan dapat meningkatkan kualitas
bangsa Indonesia sehingga dapat diajak memajukan perusahaan perkebunan dan
mengurangi keterbelakangan.
b. Irigasi (pengairan). Dengan irigasi tanah pertanian akan menjadi subur dan
produksinya bertambah.
c. Emigrasi (pemindahan penduduk). Dengan emigrasi tanah-tanah di luar Jawa
yang belum diolah menjadi lahan perkebunan, akan dapat diolah untuk
menambah penghasilan. Selain itu juga untuk mengurangi kepadatan penduduk
Jawa.
Gambar : Politik Etis ( sumber : https://kangone.blogspot.com/2017/10/materi-6a-politik-etis-dan-
dampaknya.html)
Pendukung Politik Etisusulan Van Deventer adalah sebagai berikut.
a. Mr. P. Brooshoof, redaktur surat kabar De Lokomotif, yang pada tahun 1901
menulis buku berjudul De Ethische Koers In de Koloniale Politiek (Tujuan Ethis
dalam Politik Kolonial).
b. K.F. Holle, banyak membantu kaum tani.
c. Van Vollen Hoven, banyak memperdalam hokum adat pada beberapa suku
bangsa di Indonesia.
d. Abendanon, banyak memikirkan soal pendidikan penduduk pribumi.
e. Leivegoed, seorangjurnalis yang banyak menulis tentang rakyat Indonesia.
f. Van Kol, banyak menulis tentang keadaanp emerintahan Hindia Belanda.
g. Douwes Dekker (Multatuli), dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar,
bercerita tentang kondisi masyarakat Indonesia saat itu.
Usulan Van Deventer tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah Belanda,
pemerintah Belanda menerima saran tentang Politik Etis, namun akan diselaraskan
dengan sistem kolonial di Indonesia. (Edukasi dilaksanakan, tetapi semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan pegawai rendahan). Pendidikan dipisah- pisah antara orang
Belanda, anak bangsawan, dan rakyat. Bagi rakyat kecil hanya tersedia sekolah rendah
untuk mendidik anak menjadi orang yang setia pada penjajah, pandai dalam
administrasi dan sanggup menjadi pegawai dengan gaji yang rendah.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 27