Page 30 - ElMo LJK
P. 30
Tugas Pegadaian
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 39 Tahun 1971, tugas pokok
Pegadaian adalah sebagai berikut:
1) Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum
gadai kepada para petani, nelayan, pedagang kecil, dan industri kecil yang bersifat
produktif, kaum buruh/ pegawai negeri dengan ekonomi lemah dan bersifat
konsumtif.
2) Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon, pegadaian
gelap dan praktik riba lainnya.
3) Menyalurkan kredit maupun usaha-usaha lainnya yang bermanfaat terutama bagi
pemerintah dan masyarakat
4) Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat dan bila perlu
memperluas daerah operasinya.
Jenis Pegadaian
Secara umum pegadaian terbagi menjadi 2 jenis. Untuk jenis pegadaian sama halnya
seperti bank ada pegadaian konvensional dan pegadaian syariah, berikut penjelasannnya :
1) Pegadaian konvensional
Pegadaian konvensional secara hukum perdata memiliki prinsip tolong-menolong.
Dalam usahanya tersebut, keuntungan yang diperoleh berupa bunga dan biaya
administrasi. Peminjam dari pegadaian juga harus menyerahkan harta benda
bergerak yang bisa digadadaikan atau dijaminkan.
2) Pegadaian syariah
Seiring dengan perkembangan produk berbasis syariah di Indonesia, sektor
pegadaian juga ikut mengalaminya. Produk pegadaian syariah memiliki karakteristik
tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang
sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, serta melakukan
bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa atau bagi hasil.
Produk Pegadaian
1) Produk Gadai Konvensional
Jenis produk Pegadaian ini menjadi yang paling dikenal oleh masyarakat. Layanan ini
memberikan kemudahan untuk mendapatkan dana cair dengan cara menjaminkan
suatu barang ke Pegadaian. Kegiatan gadai konvensional yang diterapkan di
Pegadaian dilandaskan kepada hukum gadai yang terdapat di Undang-Undang Hukum
Perdata 1150-1160.
2) Produk Gadai Syariah (Rahn)
Gadai syariah tidak terlalu berbeda dengan produk gadai konvensional. Hal yang
membedakannya, produk ini tidak mengenal sewa modal yang sama dengan bunga
pinjaman. Sebagai gantinya, produk gadai syariah memberlakukan sewa tempat
(ujrah) kepada tiap peminjam.
25