Page 58 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 58
Walaupun akhirnya rumah dihiasi dengan tampilan singa (makhluk kombinasi yang
menggambarkan wali gaib), pihak rumah sering diberi tanda jasa dengan kepala kuda, yang juga
menjabat sebagai pelindung gaib.
Dalam keyakinan orang Batak Toba, nenek moyang yakin bahwa kuda dikira mempunyai
kemampuan untuk memajukan individu.
Di atas tanah, mereka menjabat sebagai tanda kebesaran, sehingga hanya anggota kaya
elite bisa memiliki mereka.
9. Naga Marsorang
Bagian terbesar Batak Toba seni religius yang dipusatkan pada ciptaan dan dandanan
perlengkapan bekas oleh datu di konteks ritual seperti divination (medium), menghancurkan
upacara, atau sihir jahat. Datu menggunakan jenis wadah yang terbuat dari bahan berbeda untuk
memuat bahan yang luar biasa sangat kuat yang dipakai di ritual dan konteks seremonial lain.
Macam wadah yang dilihat di sini, dikenal sebagai naga morsarang, diciptakan dari
terompet berongga seekor kerbau. Ujung terompet digoreskan di bentuk bilangan manusia yang
didudukkan Yang lebih lebar, membuka akhir tersumbat dengan sumbat kayu bahwa itu
menggambarkan singa (makhluk luar biasa yang menjabat sebagai seorang pelindung gaib) dengan
empat bilangan manusia berkuda di punggungnya. Tamsilan manusiawi ini mungkin
melambangkan rangkaian ritual yang mendahului datu, yang memiliki wadah atau bilangan dari
tradisi lisan yang lokal.
10. Guri-guri
Guri-guri yang telah berumur ratusan tahun ini dahulunya diguakan sebagai tempat
penyimpanan obat oleh suku batak.
58