Page 24 - E-MODUL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BERBASIS SSI
P. 24
Agar larutan gula cepat mendidih, diperlukan suhu yang cukup tinggi, sehingga tekanan uap
jenuhnya sama dengan tekanan uap di sekitarnya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih
pelarut murni
disebut kenaikan titik didih ('Tb).
∆ = larutan − pelarut
0
∆ = −
Dengan:
T larutan ሺ ሻ = titik didih larutan (C)
0
pelarut ൫ ൯ = titik didih pelarut (C)
∆ = kenaikan titik didih (C)
Kenaikan titik didih hanya tergantung pada jenis pelarut dan molaritas larutan, tidak
tergantung pada jenis zat terlarut. Untuk larutan encer, hubungan antara kenaikan titik didih dengan
molaritas larutan dinyatakan sebagai berikut.
∆ = ×
Dengan:
∆ = kenaikan titik didih (C)
= (molal)
-1
= ℎ (C molal )
Tetapan kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika molaritas larutan
sebesar 1 molal. Harga Kb ini tergantung pada jenis pelarut (Pratana & Wiyarsi, 2009). Harga Kb
dari beberapa pelarut diberikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Larutan
No. Pelarut Titik Didih (˚C) Kb (˚C/m)
1. Aseton 56,2 1,71
2. Benzena 80,2 02,53
3. Kampfer 204,0 05,61
4. Karbon tetraklorida 76,5 04,95
5. Sikloheksana 80,7 02,79
6. Naftalena 217,7 05,80
7. Fenol 182 03,04
8. Air 100,0 00,52
(Rahayu, 2009).
13