Page 40 - E-MODUL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BERBASIS SSI
P. 40
KLARIFIKASI MASALAH
1. Berdasarkan wacana diatas, identifikasilah permasalahan yang terjadi? dan apa
penyebabnya?
2. Bagaimana dampak yang muncul dari permasalahan tersebut?
3. Bagaimana hubungan proses desalinasi dengan sifat koligatif larutan?
4. Carilah fenomena lainnya yang terkait sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari.
M A T E R I
Sifat koligatif elektrolit memerlukan pendekatan yang sedikit berbeda daripada yang
digunakan untuk sifat koligatif nonelektrolit. Alasannya ialah karena elektrolit terurai menjadi
ion-ion dalam larutan, dan dengan demikian satu satuan senyawa elektrolit terpisah menjadi dua
atau lebih partikel bila dilarutkan. (Ingat, yang menentukan sifat koligatif larutan adalah
banyaknya partikel zat terlarut.) Contohnya, tiap satuan NaCl terurai menjadi dua ion, Na dan
CI. Jadi, sifat koligatif 0,1 m larutan NaCl akan dua kali lebih besar dibandingkan 0,1 m larutan
yang mengandung nonelektrolit, seperti sukrosa. Sama halnya, 0,1 m larutan CaCl, tentunya
akan menurunkan titik beku tiga kali lebih banyak daripada 0,1 m larutan sukrosa. Dari
penjelaskan pengaruh ini didapat modifikasi persamaan sebagai berikut:
= (Chang, 2019).
Zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion. Jadi, untuk konsentrasi
yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit. Oleh karena itu, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar
daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit. Perbandingan antara harga sifat
koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif
yang diharapkan dan suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama
disebut faktor van't Hoff dan dinyatakan dengan lambang i.
29