Page 320 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 320
memiliki ketakziman dan penghormatan pada penguasa Samu
dra Selatan. Pantai di sini masih dipakai untuk melakukan
tirakat dan semadi.
“Tidak usah takut, Pak Pontiman.” Tamunya tampak ber
keras. “Ini kan karangan ilmiah. Justru dalam dunia akademik
lah kita melatih anakanak untuk memakai ini…” ia mengetuk
ngetuk batok kepalanya, “…Pikiran. Bukan takhayul.”
Pak Pontiman kehilangan argumen. Ia tentara, bukan
akademisi. Katakata bukan keahliannya. Tetapi sesuatu men
dorongnya untuk tidak menyerah. Ia tahu ini soal budaya. Bu
kan sematamata akademis. Lagipula, yang disebut akademis
itu apakah juga bukan alat ideologis. Jadi, keduaduanya bisa
samasama politis. Tapi yang bergumul di kepalanya belum
sempat mendapatkan jalaran yang jelas. Ia pun memakai jurus
lain.
“Ya, memang. Tapi, saya usul judulnya jangan ‘Islam dan
Nyi Ratu Kidul’. Kurang pas begitu. Saya usul mengubahnya
menjadi ‘Nyi Ratu Kidul dan PandanganPandangan Keaga
maan’.”
Lelaki berdahi hitam itu tampak tidak terlalu bahagia. Tapi
ia menerima juga titik kompromi mereka.
*
310