Page 63 - SKI KELAS X MAN TRENGGALEK._Neat
P. 63

B. Faktor-faktor Keberhasilan Fathu Makkah

                         Sikap simpatik yang dilakukan pasukan Rasulullah Saw dan pasukan kaum muslimin
                    membuat  penaklukan  kota  Makkah  berjalan  tanpa  pertumpahan  darah.  Dalam  proses

                    Fathu  Makkah  Rasulullah  Saw  melakukan  suatu  tindakan  yang  amat  bijaksana,  yaitu

                    memerintahkan kepada para sahabatnya untuk tidak merusak dan mengotori kota Makkah
                    dengan peperangan.

                         Kedatangan Rasulullah Saw dan kaum muslimin digunakan sebagai strategi perang
                    urat syaraf dan hanya untuk memberi peringatan kepada kafir Quraisy bahwa umat Islam

                    kini telah bangkit dan menjadi masyarakat maju yang siap menghancurkan tradisi jahiliyah

                    mereka.
                         Sebelum  pasukan  kaum  muslimin  memasuki  kota  Makkah,RAsulullah  Saw

                    memerintahkan untuk membuat kemah di sekitar kota Makkah. Hal ini dimaksudkan untuk
                    menyiapkan  segala  sesuatunya  dengan  matang.  Dalam  kesempatan  ini  Abu  Sufyan

                    mendatangi perkemahan Rasulullah Saw dan menyatakan diri masuk Islam.

                         Seorang sahabatnya, Al-Abbas berbisik kepada Rasulullah Saw, bahwa Abu Sufyan
                    adalah  seorang  yang  senang  berbangga  dan  dipuji.  Maka  Rasulullah  Saw  ingin
                    menggunakan pengaruh Abu Sufyan guna menghentikan upaya sementara kaum musyrik
                    Makkah  melawan  Rasulullah  Saw  demi  menghindari  pertumpahan  darah.  Maka
                    Rasulullah Saw mengumumkan tiga hal sebagai berikut:
                    1.  Siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka dia akan memperoleh keamanan

                    2.  Siapa yang masuk ke lingkungan Ka’bah, maka dia akan memperoleh keamanan

                    3.  Siapa yang memasuki masjid, maka dia aman
                    4.  Dan  siapa  yang  tinggal  di  rumahnya,  menutup  pintunya,  maka  diapun  akan

                       mendapatkan keamanan.

                         Melihat jumlah kaum muslim yang demikian banyak dengan diiringi suara takbir,
                    orang-orang kafir Quraisy tidak mampu berbuat apa-apa.  Dalam hatinya timbul ketakutan,

                    jika kaum Muslimin akan membalas dendam kepada penduduk Makkah karena telah diusir
                    dari tanah kelahirannya, namun ketakutan itu tidak terbukti dengan sikap kaum Muslimin

                    yang memasuki kota Makkah dengan damai dan akhirnya pasukan muslimin memasuki
                    kota Makkah tanpa perlawanan.

                         Dengan memakai sorban berwarna hitam tanpa berpakaian ihram, Rasulullah Saw

                    berthawaf dengan menaiki unta beliau. Ketika itu beliau tidak memaksakan diri untuk
                    mencium  Hajar  Aswad,  karena  yang  berthawaf  cukup  banyak,  tetapi  beliau  sekedar







                                                                                 Sejarah Kebudayaan Isalam       57
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68