Page 10 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 10

10                                                                                                                                                                                                                                      11




         Perjuangan                    Ketiga                    dipindahkan ke Yogyakarta mulai   merebut dan mempertahankan
         Bangsa yang                   Kami poetra dan           pada 1946 akibat perang, seniman-  kemerdekaan memungkinkan
                                                                                            warganya untuk dapat dengan
                                                                 seniman Indonesia banyak memulai
                                       poetri Indonesia
         Bersatu Dalam                 mendjoendjoeng bahasa     melukis potret-potret pejuang dari   bebas melanjutkan perjuangan
         Keragaman                     persatoean, bahasa        berbagai daerah sebagai upaya untuk  pribadinya, mencapai sasaran
                                                                 membentuk sejarah pergerakan
                                                                                            cita-cita mereka masing-masing.
                                       Indonesia.
                                                                 nasional di Indonesia. Pameran ini   Hal ini digambarkan oleh karya
                                     Tiga butir keputusan itu kemudian   menghadirkan tiga di antaranya:   Sang Penombak (1958) dari
                                     dikenal sebagai Sumpah Pemuda,   Dr. Tjipto Mangunkusumo karya   pematung Argentina, Roberto
                                     sebuah pernyataan bahwa pemuda   Soerono, Muhammad Husni Thamrin  Juan Capurro, dan lukisan
                                     dari berbagai daerah berikrar   karya Sudarso, dan Tuanku Imam   Memanah (1944) karya Henk
                                     untuk bersatu sebagai bangsa   Bonjol karya Harijadi Sumadidjaja.   Ngantung. Keragaman yang
                                     Indonesia yang menganggap tanah   Potret para tokoh dan pejuang   bersatu melahirkan bangsa yang
          Kemerdekaan Republik Indonesia   airnya sebagai negara Indonesia   dari berbagai daerah dihadirkan   merdeka, lalu kemerdekaan
          yang diproklamasikan pada 17   dan menggunakan bahasa   di dalam pameran ini di antara   memberi rakyat ruang dan
          Agustus 1945 merupakan bagian   pemersatu yaitu bahasa Indonesia.   lukisan anggota masyarakat dari   peluang mengembangkan daya.
          dari perjalanan sejarah yang cukup   Perjuangan kemerdekaan   kelompok etnis dan lapisan sosial
          panjang. Pendirian organisasi   Indonesia tidak dapat dipisahkan   yang beragam: ada lukisan pemuda
          Boedi Oetomo, 20 Mei 1908,   dari keberagaman bangsa kita,   Lampung dan petani Toraja serta
          menandai dimulainya pergerakan   yang terdiri dari lebih dari tiga   potret-potret perempuan dari
          nasionalis yang kemudian dikenal   ratus kelompok etnis yang   berbagai kalangan.
          sebagai “Hari Kebangkitan   tinggal di sekitar delapan ribu
          Nasional.” Dua puluh tahun setelah   dari lebih dari tiga belas ribu   Mitos dan legenda terkadang juga
          itu, Kongres Pemuda Kedua pada   pulau Nusantara ini. Persatuan   digunakan untuk mengekspresikan
          28 Oktober 1928 memutuskan:   dalam keberagaman itulah yang   perjuangan kemerdekaan,
                                     merupakan makna dari Bhinneka   sebagaimana dapat dilihat dalam
           Pertama                   Tunggal Ika, semboyan negara kita.   dua kisah penculikan Sinta
           Kami poetra dan poetri                                oleh Rahwana yang menjadi
           Indonesia, mengakoe       Perjuangan kemerdekaan      perlambang kolonialisme
           bertoempah darah          Indonesia seringkali dilukiskan   oleh para penjajah. Walaupun
           jang satoe, tanah         dalam lukisan sejarah yang   banyak muncul interpretasi
           Indonesia.                menggambarkan kisah perjuangan   bahwa binatang-binatang yang
                                     pada masa Perang Revolusi (1945-  digambarkan Raden Saleh
           Kedoea                    1949), seperti yang dapat dilihat   dimaksudkan sebagai pernyataan
           Kami poetra dan poetri    pada lukisan Tak Seorang Berniat   patriotisme nasionalnya, namun
           Indonesia mengakoe        Pulang, Walau Maut Menanti (1963)   perjuangan lelaki Badawi dalam
           berbangsa jang satoe,     karya Rustamadji, serta potret   Perkelahian dengan Singa (1870)
           bangsa Indonesia.         Jenderal Sudirman karya Joes   sepertinya lebih memperlihatkan
                                     Soepadyo (1954), dan Pejuang   semangat perjuangan pribadinya
                                     (1949) karya Trubus Soedarsono.   mempertahankan hidup.
                                     Ketika ibu kota Republik Indonesia   Perjuangan suatu bangsa untuk
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15