Page 50 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 50

50                                                                                                                                                                                                                                     51




          Raden Saleh                Awal ketertarikan Raden     yaitu Penunggang Kuda dari Arab   mempertahankan hidup ini
                                     Saleh pada binatang terjadi   Diterkam Singa.  Berbeda dari   beberapa kali diangkat sang
                                                                            5
                                     saat ia menetap di Den Haag   pendapat beberapa orang, Raden   perupa dalam lukisan-lukisannya.
                                     dan mendapat kesempatan     Saleh mungkin pernah bertemu   Raden Saleh wafat sepuluh
                                     mempelajari singa, harimau,   Delacroix, namun mereka tidak   tahun setelah menyelesaikan
                                     ular, dan banyak binatang buas   saling mengenal. Raden Saleh   lukisan ini, pada 23 April 1880,
                                     lain dalam koleksi binatang milik   juga dipastikan tidak pernah   di Bogor.
                                     Pierre Henri Martin, pawang   mengunjungi Afrika.
                                     hewan terkenal. Saleh terutama                         Bersama lukisan Berburu Banteng
                                     tertarik pada singa yang sama   Raden Saleh kembali melukis   II, lukisan ini dihadiahkan
         Raden Saleh Sjarif Bustaman   1  sekali asing bagi dirinya, karena   dengan tema yang digarap   Ratu Belanda, Juliana, kepada
         adalah seorang Jawa keturunan   binatang itu tidak ada di Jawa.    sebelumnya ketika di Eropa   Pemerintah Indonesia pada
                                                           2
         Arab yang lahir di Terboyo   Saking terpesonanya pada singa,   setelah kembali ke Hindia Belanda   1970,seabad setelah karya ini
         dekat Semarang, 1811. Ia diasuh   Saleh melukis potret Henri Martin   pada 1852. Tahun 1870, ia melukis   rampung dilukis Saleh.
                                                                                                             6
         di kediaman pamannya, Bupati   sebagai tanda terima kasih sudah   sebuah lukisan berukuran sangat
         Semarang, seorang yang      diperbolehkan menggambar    besar dengan subjek seekor kuda
         terpelajar yang banyak berperan   singa-singanya.  Baru beberapa   hitam berguling di tanah dengan
                                                3
         membantunya mendapatkan     tahun setelah itu Saleh mulai   sorot mata panik dan ngeri.
         pendidikan yang jauh lebih baik   menjadikan binatang sebagai   Otot-ototnya tampak menegang   Raden Saleh Sjarif Bustaman  is
                                                                                                                1
         dari orang Jawa pada umumnya.   obyek lukisan ciri khas karyanya.   karena punggungnya diterkam   of Arab descent and was born in
         Bakatnya yang sudah menonjol   Hal ini berlandaskan rasa tidak   seekor singa. Penunggangnya,   Terboyo, near Semarang, in 1811.
         dari kecil dan keluwesannya   percaya dirinya dalam melukis   seorang Badawi ikut terjatuh,   He grew up with his uncle who
         bergaul dengan orang Belanda   tema historis yang sudah menjadi   namun berusaha melawan   served as the regent of Semarang
         membuatnya dipercaya        tradisi pelukis Eropa, namun yakin   dengan menembakkan senjata   and was an educated elite who
         membantu A. A. J. Payen,    bahwa sebagai orang Asia ia akan   api dari jarak dekat ke arah sang   played an important role in getting
         pelukis Belgia yang didatangkan   lebih unggul dalam melukiskan   hewan buas. Sementara itu,   Saleh a better education than most
         dari Belanda untuk melukis   emosi. Pada awalnya ia memilih   seorang berkulit gelap yang   Javanese. Saleh showed promising
         pemandangan di Hindia Belanda.   tema perburuan, yang melibatkan   tampaknya adalah pembantu sang   talent since he was young, and his
         Pada 1929 Raden Saleh dikirim   sekelompok manusia di atas kuda   penunggang kuda jatuh terkapar,   sociable nature enabled him to
         ke Eropa untuk belajar seni lukis   menangkap hewan liar. Lalu,   mungkin mati.    befriend the Dutch. He gained their
         pada beberapa pelukis yang   pada 1842 Raden Saleh mulai                           trust and was able to assist A.A.J.
         membantunya mengembangkan   mengeksplorasi komposisi baru:   Kemungkinan-kemungkinan   Payen, a Belgian painter assigned
         kemampuan artistiknya dan   seekor kuda, dengan penunggang   antara hidup dan mati yang   by the colonial government to
         memengaruhinya dalam proses   di punggungnya, yang diterkam   tercipta dari adegan dramatis   document the landscapes of
         berkarya. Kemudian ia mulai   singa. Komposisi ini terinspirasi   dalam lukisan inilah yang   Netherlands-Indies. In 1929, Saleh
         menemukan gayanya sendiri yang   lukisan Horace Vernet berjudul   menjadikan karya Raden   was sent to Europe where he
         dilatarbelakangi pengalaman   Mazeppa (and the Wolves) (1826)    Saleh istimewa. Lukisan yang   studied painting from several Dutch
                                                            4
         emosionalnya sebagai orang Jawa   dan A Lion Attacking a Horse   diberi berjudul Perkelahian   painters who helped him develop
         yang hidup di bawah bayang-  (1765) karya George Stubbs. Dari   dengan Singa ini juga dikenal   his artistic skills. He then discovered
         bayang penjajah.            hasil eksplorasinya pada tema   dengan julukan “Antara Hidup   his own style by attending to
                                     ini ia membuahkan karya baru   dan Mati.” Tema perjuangan   his emotional experiences as a
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55