Page 56 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 56

56                                                                                                                                                                                                                                     57




          Kemerdekaan                politik mengadakan kongres,   bahwa nasib perempuan
          Memicu dan                 lagu Indonesia Raya selalu   berada di tangannya sendiri.
                                     dinyanyikan sebagai perwujudan
                                                                 Ia berpendapat bahwa
          Memacu Daya Cipta          rasa persatuan dan kehendak   pergerakan perempuan yang
                                     untuk merdeka.              berjalan dengan kolektif dan
                                                                 kolaboratif dapat menjadi
                                     Lukisan potret Wage Rudolf   kekuatan yang maha besar dalam
                                     Supratman ini dilukis perupa   sebuah bangsa. Ia juga turut
                                     Surabaya Karyono Js. pada 1951,   menyerukan ajakan bagi para
                                     tiga belas tahun setelah pencipta   perempuan untuk turut berperan
          Merdeka menjadi aspirasi banyak   lagu Indonesia Raya itu wafat.   aktif dalam memperjuangkan
          warga, termasuk Wage Rudolf   Potret tokoh-tokoh sejarah   kemerdekaan Indonesia serta
          Supratman. Ketika ia tinggal di   memang seringkali dilukis secara   ikut pula dalam usaha menyusun
          Bandung dan bekerja sebagai   post-humous (setelah tokoh itu   masyarakat yang berkeadilan
          wartawan pada harian Kaoem   wafat), berdasarkan foto-foto   dan berkesejahteraan sosial.
          Moeda dan Kaoem Kita, ia mulai   dan informasi lain yang didapat
          tertarik pada pergerakan nasional.   pelukis tentang tokoh tersebut.   Refleksi dari pemikiran Sukarno
          Tertantang oleh sebuah tulisan                         terhadap peranan perempuan
          dalam majalah Timbul, Supratman   Di dalam lukisan ini, W.R.   tersebut dilukiskan oleh Wiwiek
          mulai menggubah lagu-lagu   Supratman dilukiskan sedang   Soemitro dalam karyanya
          kebangsaan termasuk Indonesia   bersama biolanya berdiri di   yang berjudul sama. Sarinah
          Raya yang mulai digubahnya   depan pemandangan alam,   menggambarkan seorang wanita,
          pada 1924. Tiga tahun setelahnya,   mengarah ke sebuah teluk   berkebaya dan bersanggul,
          gubahan asli Indonesia Raya   dengan pantai dan gunung.   sedang menggenggam sebuah
          direkam dan bahkan dibuat   Pelukis Karyono Js. seolah ingin   buku, yang diidentifikasi dari
          dalam versi populernya dengan   menggambarkan pencipta lagu   sampulnya, merupakan cetakan
          gaya keroncong. Hasil rekaman   Indonesia Raya ini dekat dengan   awal dari buah pemikiran
          piringan hitam versi keroncong   alam negeri yang dicintainya.  Sukarno tersebut. Peranan
          tersebut pun dikirim ke Inggris                        Wiwiek Soemitro sendiri sebagai
          untuk diperbanyak dan dijual.  Penciptaan lagu Indonesia   seorang pelukis wanita dalam
                                     Raya dilandasi oleh cita-cita   dunia seni rupa yang didominasi
          Pada malam penutupan Kongres   kemerdekaan dalam konteks   oleh pria juga dapat kita lihat
          Pemuda ke-2 tanggal 28     bangsa. Akan tetapi, kemerdekaan   sebagai perwujudan dari
          Oktober 1928, lagu Indonesia   sendiri dapat dilihat dari berbagai   semangat kesetaraan tersebut,
          Raya dikumandangkan dengan   sudut pandang, antara lain dalam   yang merdeka serta tak
          alunan biola W.R. Supratman   jiwa yang tertuang dalam Sarinah.  mengenal batas dalam berkarya
          untuk pertama kalinya di depan                         dan berdaya cipta.
          umum, memukau semua yang   Dalam bukunya, Sarinah, yang
          hadir. Dengan cepat lagu itu   namanya terinspirasi dari                             1   Sukarno, Sarinah: Kewajiban Wanita
          terkenal di kalangan pergerakan   pengasuhnya semasa kecil ,                           Dalam Perdjoangan Indonesia,
                                                        1
                                                                                                 (Jakarta: Panitya Penerbit Buku-Buku
          nasional. Apabila partai-partai   Presiden Sukarno menulis                             Karangan Presiden Sukarno, 1963).
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61