Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 26 Agustus 2019
P. 2
OPINI
SENIN, 26 AGUSTUS 2019 02
Negara Bangsa
Penulis: Ratno Lukito (Direktur Riset dan Publikasi Yayasan Sukma)
Revolusi Dunia dibentuk dalam ikatan bangsa statemerupakan keniscayaan tuk membentuk ikatan bangsa ialah bahwa proses perkemban- benar diorientasikan sebagai
INDONESIA melintang sepanjang 5.110 km di sekitar yang terdiri atas anggota warga yang tidak bisa lagi dimungkiri (nation building), baru kemudian gan suatu nation-state itu pada sarana pembebasan bagi anggota
masyarakat yang kurang berun-
yang memiliki kedudukan sama.
esensinya evolusi perubahan ni-
mendorong terwujudnya negara-
bagi negeri-negeri itu jika mereka
zamrud khatulistiwa (95-110 derajat bujur timur), lahir Di sinilah kita mengenal isti- ingin tetap survive dan mampu bangsa (nation-state). Namun, lai yang dapat menjadi dasar dari tung di negeri ini. Pendidikan
pada era dunia yang sedang mengalami klimaksnya. Pe- lah negara-bangsa ini, yang be- mencapai cita-cita membangun Ernest Gellner memahami bah- pembentukan sistem masyarakat yang membebaskan dalam hal
cahnya revolusi AS (1765-1783) dan Prancis (1789-1799) rarti menyejajarkan antara istilah negara yang mandiri secara wa nasionalisme terlebih dulu suatu bangsa. ini dipahami sebagai alat untuk
mengawali hadirnya tatanan dunia baru yang melahir- ‘negara’ (state) dengan ‘bangsa’ politik, ekonomi, sosial, dan mewujudkan negara-bangsa Agenda pendidikan kita merealisasikan postulat keadilan
sebelum kemudian melahirkan
budayanya.
(nation). Ini membawa kepada
sosial yang diamanatkan sila
kan nation-state (negara-bangsa). suatu pemahaman bahwa suatu cita-cita pembentukan suatu Di tengah hiruk pikuk meng- kelima Pancasila karena pendidi-
negara tidak mungkin diwujud- Indonesia sebagai nation-state ikatan bangsa (nation building). gelindingnya roda pembangunan kan tidak lain ialah proses yang
kan tanpa ikatan dari berbagai Nation-state tidaklah mungkin Kedua ahli ini mempunyai pe- bangsa yang semakin kencang bertujuan memberdayakan selu-
Negara-bangsa inilah yang nya pun karenanya dianggap suku bangsa, yang dengan ikatan terbentuk dengan tiba-tiba. Pros- mikiran berbeda tentang sekue- ini, apa yang mesti kita revital- ruh anak bangsa tanpa terkecuali.
kemudian menggantikan se- tidak lagi sebagai wakil Tuhan itu maka suatu ‘bangsa’ yang es yang panjang harus dilakukan nsi pembentukan suatu negara: isasikan dari nilai-nilai nasion- Keadilan dalam pendidikan
gala bentuk pengelompokan atau kelompok elite tertentu, tapi berbeda-beda dapat disatukan para nasionalis yang tidak per- Anderson lebih melihatnya dari alisme yang kukuh dalam dunia dapat terwujud jika memang
masyarakat dunia saat itu. En- mewakili seluruh warga Prancis dalam suatu wadah ikatan yang nah mengenal lelah, serta terus perspektif substansial, sedang- pendidikan kita? seluruh anak bangsa, dari mana
tah itu imperium, kekaisaran, (French nation). Di sinilah poin disebut ‘negara’. konsisten membangun sistem kan Gellner lebih struktural sifat- Kutipan dari Lord Acton di pun asal dan orientasinya, dapat
negara-kota (city-state), maupun dari revolusi besar itu: lahirnya Jika demikian, nasionalisme itu dan melengkapinya dengan nya. Dalam kasus Indonesia, baik awal tulisan ini menjadi sangat duduk sejajar dan mendapatkan
bentuk-bentuk agen kuasa lain- nilai-nilai baru dalam kehidupan dalam maknanya yang kontek- unsur-unsurnya yang saling ber- pemikiran substansial maupun mendalam maknanya. Mengikuti kesempatan seimbang dalam
nya yang sudah dirasa usang ha- bermasyarakat dan bernegara! stual berakar dari kesadaran tali berkelindan. Paling tidak ada struktural keduanya memiliki Acton, sejauh mana nilai-nilai merasakan berkah sistem pen-
rus diganti, kalau perlu melalui Kelahiran Indonesia terjadi akan kemauan untuk menyatu- tiga proses yang harus ditempuh nilai kebenaran, tergantung kemerdekaan bangsa itu dapat didikan yang dibangun. Bah-
kekerasan, dengan rumusan baru pada lingkaran masa ini, yaitu kan berbagai nilai kebangsaan untuk itu dari perspektif mana kita ingin dirasakan dalam kehidupan kan, dalam hal ini, para kaum
yang lebih menjanjikan. masa ketika revolusi nilai-nilai yang majemuk dalam satu wa- Pertama, nasionalisme sebagai melihatnya. seluruh anak bangsa, sejatinya minoritas dan tersisihlah yang
Satu setengah abad pascake- dunia sudah menunjukkan ke- dah negara baru, yang mana di suatu gerakan politik. Kedua, Nilai-nilai nation building di hanya dapat dilihat dari sejauh harus menjadi prioritas pemer-
berhasilan revolusi Prancis itu matangannya, dan hasilnya pun dalamnya segala perbedaan terle- proses penyebaran ide dan ke- Indonesia dapat dikatakan telah mana kaum minoritas dapat ataan. Merekalah yang menjadi
dunia telah berubah. Revolusi sudah bermunculan di berbagai bur oleh nilai-nilai kebersamaan, sadaran bersama dari suatu terbentuk sejak munculnya ger- merasakan kehidupan yang ten- ukuran keberhasilan pendidikan
melahirkan wajah dunia baru: pojok dunia, berkah dari per- meski tidak harus menghilang- kelompok masyarakat (bangsa) akan Sumpah Pemuda pada 28 teram dan aman. tersebut.
Kekaisaran telah runtuh di mana- lawanannya terhadap kolonial- kan karakter kemajemukannya. untuk mewujudkan cita-cita Oktober 1928. Cita-cita mewu- Artinya, cita-cita kemerdekaan Tak ayal, pemerataan kesem-
mana, teokrasi sudah sirna, kecu- isme Eropa yang sejatinya juga Nilai-nilai seperti itulah yang pembentukan suatu bangsa (na- judkan nasionalisme Indonesia kita seharusnya diwujudkan pal- patan untuk memperoleh ilmu
ali di beberapa wilayah negara gerakan lanjutan dari revolusi kemudian beresonansi ke berb- tion building). Ketiga, proses itulah yang oleh Anderson di- ing utama dengan kemampuan pengetahuan dan peningkatan
di sekitaran Timur Tengah yang Prancis. agai wilayah dunia ketiga. kreasi pembangunan lembaga- anggap benih awal memuncul- kita memberikan perlindungan kualitas sumber daya manusia
masih menampak dalam bentuk Buah nyata dari revolusi di atas Seburuk apa pun kolonialisme, lembaga negara (nation-state) kan kehendak bersama untuk kepada warga masyarakat yang harus diberikan kepada siapa
pemerintahan monarki yang ialah direngkuhnya nilai-nilai re- dia juga membawa arus positif (Andreas Wimmer dan Yufal membentuk satu negara-bangsa. kurang beruntung. Masyarakat pun dari warga negara. Ukuran
absolutisme sifatnya. publikanisme di hampir semua munculnya gerakan nasional- Feinstein, 2010). Namun, bagi Gellner, kemun- yang selalu tersisih karena ikatan kemajuan pendidikan itu justru
Revolusi Prancis yang mela- lingkaran masyarakat dunia. isme di negara-negara bekas culan nation-state di Indonesia primordialnya, asal kesukuan, dihitung dari keberhasilannya
hirkan pemerintahan Napoleon Apa yang kemudian kita kenal jajahan. Entah itu melalui per- Para ahli sepakat ketiga proses harus dilihat dari momen ke- agama, ataupun latar spesifik dalam memberikan kesempatan
Bonaparte telah menggantikan dengan istilah nation-state atau juangan peperangan maupun pe- ini saling berhubungan erat merdekaan 17 Agustus 1945 yang lainnya justru harus menjadi bagi anak didik yang kurang
untuk selamanya kekuasaan negara-bangsa pada esensinya rundingan damai, keinginan kuat meski mereka berbeda tentang secara formal hukum mengek- orientasi utama dari tujuan pem- mampu dan tersisih dari ling-
monarki Raja Louise yang sebe- ialah bentuk kehidupan dunia untuk memerdekakan wilayah bagaimana urutan dari proses spresikan kehendak bangsa In- bangunan itu. karan-lingkaran besar pergaulan
lumnya memerintah atas nama modern yang menolak bentuk jajahan itu berbanding lurus itu terwujud. Benedict Ander- donesia untuk mewujudkan Maka dari itu, sebagai salah masyarakat. Merekalah wajah
Tuhan dan merepresentasikan kehidupan masyarakat lama: dengan terbangunnya proses son, sebagai contoh, memahami lembaga kenegaraan yang man- satu alat pembangunan yang pal- yang senyatanya dari pemban-
golongan ningrat (the House of kesatuan masyarakat yang man- pembentukan negara-bangsa di bahwa nasionalisme mendorong diri, terbebas dari segala bentuk ing esensial, sistem pendidikan gunan bangsa. Dirgahayu In-
Bourbon). Penguasa pengganti- diri secara politik (self-rule), yang wilayah tersebut. Konsep nation- terwujudnya cita-cita luhur un- subjugasi. Satu hal yang jelas yang didirikan haruslah benar- donesia!
Di Balik Merebaknya Aksi Massa dan
Sensitivitas Masyarakat Papua
Penulis: Bagong Suyanto (Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, pernah melakukan penelitian industrialisasi di Papua)
AKSI massa pecah di Papua. terlibat dalam tidakan pelece- -yang bukan hanya mengan- dari sikap penolakan terhadap
Di Manokwari, aksi massa han terhadap bendera merah- cam kelangsungan ekosistem, kebijakan pembangunan yang
berjalan ricuh. Massa bukan putih kebanggaan bangsa Indo- melainkan juga kelangsungan mengabaikan keberadaan ma-
hanya memblokade sejumlah nesia, yang menarik didiskusi- hidup masyarakat setempat. syarakat lokal. Pembangunan
jalan utama dan melempar kan ialah kenapa masyarakat Pertama, kehadiran industri- yang bersifat sentralistis dan
batu, melainkan juga membakar Papua rentan terprovokasi dan alisasi niscaya akan melahirkan dipaksakan dari atas, bukan
gedung DPRD Papua Barat. Di cenderung mudah menggelar pergeseran dan perubahan hanya melahirkan perubahan
Sorong, aksi massa yang terjadi aksi unjuk rasa hingga rusuh? budaya masyarakat. Sebuah pada tradisi, tercabiknya nilai-
merangsek ke Bandara Domine Untuk menjawab pertanyaan komunitas atau suku yang nilai spiritual, perubahan pada
Eduard Osok. Massa mem- di atas mau tidak mau kita ha- semula hidup relatif terisolasi, pola mata pencaharian pen-
ecahkan kaca-kaca di terminal rus melacak pada masa lalu dan jarang berinteraksi dengan pra- duduk, melainkan juga menye-
bandara. Sejumlah mobil di area pengalaman traumatik yang nata-pranata modern, niscaya babkan terjadinya kesenjangan
parkir bandara dilaporkan diru- dialami masyarakat Papua. mereka cepat atau lambat akan sosial dan perampasan hak-hak
sak massa. Di Jayapura, massa Banyak kajian mencatat bahwa melakukan proses adaptasi- adat masyarakat lokal Papua.
menggelar aksi long march industrialisasi dan perubahan -yang sebagian mungkin ber- Dalam rangka menuntut
menuju kantor gubernur hingga sosial yang terjadi di kawasan hasil, tetapi sebagian yang kembali hak-hak mereka itulah,
membuat lalu lintas macet total. Papua sebetulnya tidak hanya lain mungkin gagal sehingga di kalangan masyarakat Papua
Berbeda dengan aksi rusuh di terjadi setelah diberlakukan- terpaksa harus tersisih dari ke- bukan hanya terjadi protes sos-
Papua sebelumnya yang dipicu nya kebijakan otonomi khusus hidupan baru yang lahir karena ial, melainkan juga melahirkan
kecemburuan sosial dan inter- di Papua. dihela industrialisasi. gerakan sosial yang berkepan-
vensi kekuatan militer yang Di era Orde Baru, ketika Kedua, kehadiran industrial- jangan. Aksi solidaritas massa
dinilai terlalu represif, aksi pemerintah mencanangkan isasi acapkali pula melahirkan Papua terhadap nasib maha-
massa yang pecah belum lama program yang disebut ‘kebi- potensi pergesekan dan bahkan siswa Papua di Jawa Timur ialah
ini muncul sebagai ekspresi jakan ke arah Timur’, yang konflik yang sifatnya terbuka salah satu bentuk sekaligus
solidaritas rakyat Papua ter- bertujuan mendorong investasi karena adanya harapan ber- bagian dari gerakan masyarakat
hadap nasib mahasiswa asal di wilayah Indonesia bagian lebihan, tidak sesuai dengan Papua memperjuangkan nasib
Papua yang sedang kuliah di Timur, sejak itu pula arus in- kenyataan yang dihadapi di mereka.
Surabaya dan Malang, Provinsi vestasi yang masuk ke wilayah lapangan. Bisa dibayangkan, Meski belakangan ini pemerin-
Jawa Timur. Tindakan aparat Papua mulai meningkat pesat. apa yang bakal terjadi jika di se- tahan Jokowi telah menolehkan
yang dinilai represif, stigma dan Sejumlah perusahaan di bidang buah wilayah yang relatif belum perhatian dan berkomitmen
pernyataan yang memojokkan perkayuan, perikanan, perta- berkembang atau bahkan agak membangun prasarana dasar
mahasiswa asal Papua menye- nian, dan pertambangan mulai terisolasi seperti di kawasan yang layak untuk masyarakat
babkan massa di Papua spontan banyak menyerbu Papua karena Papua hadir sebuah perusahaan Papua, seperti pembangunan
menggelar aksi unjuk rasa. potensi sumber daya alam yang multinasional dengan seluruh jalan trans-Papua. Namun, dalam
Beruntung berkat tindakan menjanjikan. pranata yang dimilikinya. proses transisi ini potensi-potensi
sigap aparat, aksi rusuh yang Di wilayah Papua Barat, mis- Pertemuan dua subkultur pergesekan bukan tidak mung-
meletup di sejumlah daerah di alnya, eksplorasi dan eksploi- yang berbeda dalam sebuah kin akan tetap muncul. Setelah
Papua tidak terus membara. tasi yang terjadi di wilayah proses perubahan sosial dan sekian puluh tahun merasa dia-
Aksi massa berhasil diredam. perairan akibat pembukaan budaya--terlebih antara kultur baikan, memang bukan hal yang
Massa pun sepakat mengakhiri industri perikanan, dalam be- dunia industri dan kultur ma- mudah untuk menahlukkan hati
aksi mereka ketika ada jaminan berapa kasus selain menimbul- syarakat lokal, yang acap kali masyarakat Papua.
keamanan dari sejumlah pejabat kan perubahan pola produksi dinilai tidak pararel dengan Memperlakukan mahasiswa
dan negara bagi mahasiswa nelayan lokal, ternyata juga kepentingan dunia industri- asal Papua dengan lebih bijak
Papua yang berkuliah di Jawa melahirkan tekanan kemiskinan ILUSTRASI -tidak mustahil akan potensial dan manusiawi ialah salah satu
Timur dan kota lainnya. yang meresahkan. Dilaporkan, memicu terjadinya pergesekan cara kita membayar kekecewaan
sekitar 200 kapal trawler besar bila tidak dikelola dengan baik. masyarakat Papua yang sekian
Rentan terprovokasi yang menyapu Teluk Bintuni tradisional mengalami proses makin tidak bersahabat, akibat melakukan reinvestasi bagi lama teralienasi dari pemban-
Terlepas apa yang menjadi sampai ke pinggiran hutan marginalisasi. Wilayah perairan kegiatan modernisasi peri- pengembangan dan pember- Perlakuan bijak gunan. Semoga kasus maha-
alasan aparat kepolisian me- mangrove, bukan saja menye- pantai yang sebelumnya mam- kanan. dayaan masyarakat lokal Papua, Munculnya aksi massa dan siswa Papua di Jawa Timur
minta paksa keterangan maha- babkan terjadinya overfishing, pu menghidupi dan memenuhi Sepanjang kegiatan industri- dapat dipastikan akan terjadi sensitivitas yang mudah pecah ini menjadi pelajaran bagi kita
siswa Papua, dan apakah benar melainkan juga menyebab- kebutuhan sehari-hari keluarga alisasi hanya mengeksploitasi sejumlah perubahan sosial, di kalangan masyarakat Papua semua untuk lebih bijak me-
para mahasiswa asal Papua itu kan nelayan kecil dan nelayan nelayan tradisional, pelan-pelan sumber daya alam, serta tidak ekonomi, politik, dan budaya- sesungguhnya ialah refleksi nyikapi masalah.
PALANGKA POSTALANGKA POST
P Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi E endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)