Page 8 - MODUL PERJUANGAN DIPLOMASI
P. 8

b. Tindak lanjut dari semua perundingan yang pernah dilakukan Indonesia dengan Belanda
                Usaha untuk menggagalkan kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan.
            Dunia international mengutuk perbuatan Belanda tersebut. Belanda dan Indonesia lalu mengadakan beberapa
            pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perjanjian Linggarjati dan perjanjian
            Renville.
                Pada  tanggal  28  Januari  1949,  Dewan  Keamanan  (PBB)  Perserikatan  Bangsa-Bangsa  meloloskan
            resolusi yang mengecam serangan militer yang dilakukan Belanda terhadap tentara Republik di Indonesia
            dan menuntut dipulihkannya pemerintahan Republik Indonesia. Lalu diaturlah kelanjutan perundingan untuk
            menemukan  solusi  damai  antara  dua  belah  pihak.Pada  tanggal  11  Agustus  1949,  dibentuk  perwakilan
            Republik Indonesia untuk menghadapi Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

            Tujuan Diadakannya Konferensi Meja Bundar
            Perjanjian  ini  dilakukan  untuk  mengakhiri  perselisihan  antara  Indonesia  dan  Belanda  dengan  cara
            melaksanakan  perjanjian-perjanjian  yang  sudah  dibuat  antara  Republik  Indonesia  dengan  Belanda.
            Khususnya mengenai pembentukan Negara Indonesia Serikat.Dengan tercapainya kesepakatan Meja Bundar,
            maka  Indonesia  telah  diakui  sebagai  negara  yang  berdaulat  penuh  oleh  Belanda,  walaupun  tanpa  Irian
            Barat.Perwakilan BFO ini dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Perwakilan Belanda dipimpin oleh
            Mr. van Maarseveen dan UNCI diwakili Chritchley.
            Isi Dari Konferensi Meja Bundar
            1.Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai sebuah negara yang   merdeka.
            2.Status Provinsi Irian Barat diselesaikan paling lama dalam waktu setahun, sesudah pengakuan kedaulatan.
            3.Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda untuk bekerja sama dengan status sukarela dan sederajat.
                Pada tanggal 27 Desember 1949, pada kedua negara, Indonesia dan negeri Belanda dilaksanakan upacara
               penandatanganan akta penyerahan kedaulatan.
            VIDIO KMB










            Dampak Dari Konferensi Meja Bundar
            Penyerahan  kedaulatan  Indonesia  yang  dilakukan  di  negeri  Belanda  bertempat  di  ruangan  takhta
            Amsterdam.Ratu Juliana, Menteri Seberang Lautan A.M.J.A. Sasseu, Perdana Menteri Dr. Willem Drees dan
            Drs.  Moh.  Hatta  adalah  tokoh  yang  terlibat  dalam  melakukan  penandatanganan  akta  penyerahan
            kedaulatan.Pada  saat  yang  bersamaan  di  Jakarta,  Sri  Sultan  Hamengku  Buwono  IX  dan  Wakil  Tinggi
            Mahkota Belanda, A.H.S. Lovink menandatangani naskah penyerahan kedaualatan dalam suatu upacara di
            Istana Merdeka.Penyerahan kedaulatan itu berarti Belanda telah mengakui berdirinya Republik Indonesia
            Serikat dan mengakui kekuasaan Indonesia di seluruh bekas wilayah jajahan Hindia – Belanda secara formal
            kecuali Irian Barat. Irian barat diserahkan oleh Belanda setahun kemudian.Sebulan kemudian, tepatnya pada
            tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Besar Sudirman yang telah banyak berjuang terutama pada perang gerilya
            ketika agresi militer Belanda akhirnya wafat pada usia 34 tahun. Be Pengakuan Kedaulatan




            MODUL SEJARAH INDONESIA KD 3.10 DAN 4.10
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13