Page 4 - e-modul bab 12 PAI
P. 4

(maksudnya, antara lain, ialah bulan Haram Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram,
                    dan Rajab,  serta  tanah  Haram  Mekah  dan ihram), berlaku hukum qisas. Oleh
                    sebab  itu,  barangsiapa  yang  menyerang  kamu,  maka  seranglah  ia,  seimbang
                    dengan  serangannya  terhadapmu!  Bertakwalah  kepada  Allah  dan  ketahuilah
                    bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Q.S. al-Baqarah:194).

                          Misi  diturunkannya  Islam  ke  alam  semesta  ini  adalah
                   rahmatan  lil  ‘alamin,  dan  sebagai  pedoman  manusia  dalam  me-
                   ngemban misi utamanya, yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka
                   bumi. Dengan demikian, umat Islam dituntut untuk selalu menjaga
                   harmoni kehidupan di tengah dua karakter yang ada dalam dirinya:
                   “ifsad fi al-ard” (kecenderungan untuk membuat kerusakan di muka
                   bumi), dan “safka al-dima‟” (potensi konflik antar sesama manusia).
                          Wajah  Islam  yang  toleran  tampak  jelas  dalam  peristiwa  Fath

                   Makkah  (pembebasan  kota  Makkah)  yang  dilakukan  oleh  umat
                   Islam.  Makkah  perlu  dibebaskan setelah  sekitar  21  tahun  dijadikan
                   sebagai  pusat  komunitas  musyrikin.  Saat  umat  Islam  mengalami
                   kegembiraan  atas  keberhasilannya,  ada  sekelompok  kecil  sahabat
                   Nabi  Muhammad  SAW  berpawai  dengan  memekikkan  slogan  “al-
                   yaum  yaum  al-malhamah”  (hari  ini  adalah  hari  pertumpahan
                   darah).  Slogan  ini  dimaksudkan  sebagai  upaya  balas  dendam
                   terhadap kekejaman kaum musyrik Makkah terhadap umat Islam di

                   masa  silam.  Gejala  radikalisme  ini  dengan  cepat  diantisipasi  oleh
                   Nabi Muhammad SAW dengan melarang beredarnya slogan tersebut
                   dan  menggantinya  dengan  slogan  “al  yaum  yaum  al-marhamah”
                   (hari ini adalah hari kasih sayang). Akhirnya, peristiwa pembebasan
                   kota  Makkah  dapat  berhasil  tanpa  terjadinya  pertumpahan  darah
                   (Umar, 2006).

                   2. Radikalisme Umat Beragama
                          Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin tampil dengan wajah
                   yang sarat kasih sayang, toleran, dan penuh percaya diri. Islam tidak
                   mengajarkan kekerasan apalagi radikalisme.

                          Kata radikalisme berasal dari kata radical yang berarti “dasar”
                   atau sesuatu yang fundamental. Menurut istilah, radikalisme berarti
                   pembaruan atau perubahan sosial dan politik yang drastis, atau sikap
                   ekstrem  dari  kelompok  tertentu  agar  terjadi  pembaruan  atau
                   perubahan  sosial  dan  politik  secara  drastis  (Salim,  t.t.:1220).  Me-
                   nurut Gove (1968:1873):
                    Radical: relating to the root, original, fundamental. Radicalis: tending or dispose
                    to make extreme, changes in existing views, habits, conditions, or institutions in
                    politic and conservative in religion. Radicalism: the will or the effort to uproot and
                    reform that  wich is established  (Radikal: berhubungan dengan  akar,  asal-usul,


                                                           3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9