Page 21 - suhu dan kalor 2
P. 21
E-Modul Model Pembelajaran CinQASE Kelas XI KD 3.5
SUHU DAN KALOR
2) Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit diajukan oleh fisikawan Jerman, Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-
1736). Pada skala Fahrenheit, titik tetap bawah ditandai dengan 32°F. Fahrenheit
menentapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah berdasarkan titik beku dan titik
didih air murni pada tekanan 1 atm. Hubungan skala Celcius dengan skala Fahrenheit
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
3) Skala Kelvin
Skala Kelvin diajukan oleh fisikawan Inggris, Lord William Thomson Kelvin (1824-
1907). Pada skala Kelvin, titik tetap bawah ditandai dengan angka 273 K dan titik
tetap atas ditandai dengan 373 K. Pengukuran suhu dalam skala Kelvin berdasarkan
pada suhu mutlak nol. Untuk mengetahui konsep suhu mutlak nol tersebut, bacalah
penjelasan berikut ini.
Setiap zat terdiri atas partikel-partikel yang bergetar dan getaran partikel-
partikel tersebut menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik rata-rata partikel suatu
zat sebanding dengan suhu zat. Jika zat bertambah panas, hal ini berarti energi
kinetik rata-rata partikel zat tersebut juga bertambah. Jadi, suhu adalah ukuran
energi kinetik ketika rata-rata partikel suatu zat.
Energi kinetik dan laju partikel suatu zat berkurang seiring turunnya suhu. Saat
suhu mencapai kira-kira -273,15 °C, gerak partikel-partikel tersebut berhenti
sehingga tidak ada lagi suhu yang dapat diukur. Suhu tersebut merupakan suhu
terendah suatu benda yang disebut suhu nol mutlak, dan suhu terendah pada skala
Kelvin ditandai dengan 0 K yang sama dengan -273,15°C. Hubungan skala Kelvin
dengan skala Celcius dapat dilihat pada Tabel 1.2.
4) Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik tetap bawah ditandai dengan angka 0°R dan titik tetap atas
ditandai dengan 80°R. Hubungan skala Reamur dengan skala Celsius dapat dilihat
Trinanda Yuningsih, Jurusan Pendidikan Fisika 14