Page 12 - BULETIN 1270
P. 12
BULETIN Parlementaria
Wisnu Wijaya Sambut Baik
KOMISI VIII • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 40.928 Sekolah Terapkan
Pendidikan Inklusi
nggota Komisi
“Kami di DPR siap menjembatani
VIII DPR RI Wisnu peran sekolah dalam menyediakan Kemenkeu, Kemendikbud, dan
guru pembimbing khusus yang
Wijaya menyoroti mendidik, melatih, dan mengevaluasi Kemensos untuk mendiskusikan
implementasi dari peserta didik dalam melaksanakan kebijakan anggaran yang tepat untuk
A penyelenggaraan pendidikan inklusi. Kendati demikian, mendorong lebih banyak tenaga
pendidikan inklusi di sekolah-sekolah kurang dari 13 persen sekolah yang profesional di sekolah inklusi. Kami
umum di Indonesia. Menurutnya, memiliki pendidik terlatih dalam tidak ingin sekolah inklusi hanya
sejak terbitnya Undang-Undang pendidikan inklusi” terang Wisnu. sekadar pelabelan dan formalitas
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Wakil rakyat dari daerah semata,” kata anggota Fraksi PKS itu.
Penyandang Disabilitas, pertumbuhan pemilihan Kota Semarang, Aspek kesiapan infrastruktur
penyelenggaraan pendidikan inklusi Kabupaten Semarang, Kota sekolah, lanjut Wisnu, dan
di Indonesia berjalan ke arah positif. Salatiga dan Kabupaten Kendal kesejahteraan guru harus sepadan
Saat ini setidaknya sudah ada itu menekankan, mengingat dengan besarnya tanggung jawab
40.928 sekolah di Indonesia yang pentingnya peran dan tugas dari yang diembankan kepada mereka.
melaksanakan pendidikan inklusif. guru pembimbing khusus dalam Tujuan dari pendidikan inklusi yakni
Wisnu Wijaya menyampaikan menyelenggarakan pendidikan untuk memastikan terbukanya dan
hal itu saat menjadi pembicara inklusi, dia mendorong pemerintah keberlanjutan akses yang layak bagi
pada Forum Tingkat Tinggi ASEAN menyediakan anggaran tersendiri semua anak sesuai kebutuhannya
atau “The ASEAN High Level Forum untuk memenuhi kebutuhan tenaga mesti betul-betul tercapai.
(AHLF) on Enabling Disability-Inclusive terlatih di sekolah inklusi. tn/rdn
Development and Partnership Beyond
2025” di Hotel Four Points, Makassar,
Rabu (11/10).
Mengacu pada data pokok
pendidikan (Dapodik) per Desember
2022, paparnya, sebanyak 40.928
sekolah telah melaksanakan
pendidikan inklusif baik di jenjang
sekolah dasar (SD), sekolah
menengah pertama (SMP), sekolah
menengah atas (SMA) dan sekolah
menengah kejuruan (SMK) negeri
maupun swasta. Dari jumlah satuan
pendidikan tersebut, sebanyak
135.946 peserta didik berkebutuhan
khusus telah melaksanakan
pembelajaran di dalamnya.
“Jumlah peserta didik yang
menikmati pendidikan inklusi telah Scan QR
untuk berita
mengalami peningkatan signifikan selengkapnya
sejak tahun 2010 dari angka 15 ribu FOTO:AFR/AHA
orang menjadi 135 ribu orang pada
tahun 2022. Ini tidak lepas juga dari Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya.
12 Nomor 1270/V/X/2023 • Oktober 2023