Page 14 - BULETIN 1266
P. 14

BULETIN            Parlementaria


            Taufiq Abdullah Dorong TNI/
    KOMISI I  • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Polri Manfaatkan Produk Industri





            Pertahanan Dalam Negeri






                        nggota Komisi I DPR
                                            maju lainnya, namun Indonesia
                        RI Taufiq Abdullah   Perancis, Jerman dan negara    perlu penambahan Alutsista yang
                                                                            cukup banyak, dan ini tentu harus jadi
                        mendorong agar baik   sudah bertekad untuk memenuhi   perhatian kita semua untuk mencapai
                        TNI maupun Polri    kebutuhan Alutsista. “Jangan    apa yang disebut dengan minimum
            A dapat memanfaatkan            sampai semuanya impor dan sudah   essential force,” tambahnya
            produk industri pertahanan dalam   membentuk atau mendirikan satu   Oleh karena saat ini belum
            negeri. Hal ini merupakan satu di   institusi industri petahana,” ujar Politisi   mencapai itu, lanjutnya, semua
            antara hal yang dibahas dalam saat   Fraksi PKB ini.            pihak yang terkait seperti Bappenas
            pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik   Ia pun menjelaskan Kunspek ini   dan Kementerian Keuangan, perlu
            (Kunspik) Komisi I DPR RI terkait   diselenggarakan untuk melihat dua   melihat kondisi tersebut sebagai
            kesiapan industri pertahanan.   hal, yakni kesiapan Alutsista dan   sesuatu yang strategis, yang
               “Harusnya ini diberdayakan lalu   kesejahteraan prajurit. Menurutnya   membutuhkan perhatian khusus agar
            dimanfaatkan produk produknya.   dua hal tersebut menjadi hal utama   bisa dipenuhinya.
            Sehingga, mereka semakin lama   dalam melihat Kondisi Pertahanan   Adapun terkait kesejahteraan
            terjadi proses pembelajaran     Indonesia. “Alutsista misalnya,   prajurit, ia mengungkapkan bahwa
            sehingga mencapai posisi bahwa   sesungguhnya memang kita masih   faktanya dari sekitar 8000 prajurit
            kualitas produksi yang dihasilkan                               yang ada, baru tersedia perumahan
            oleh (Kemhan) Ini semakin bagus,”                               yang berkapasitas 6000 unit.
            ujar Taufiq di Depok, Jawa Barat,                               Sehingga, masih ada 2000 prajurit
            Rabu (27/9).                                                    yang belum memiliki rumah. Padahal,
               Lebih lanjut,                                                motto prajurit sendiri yakni agar
            ia menilai                                                      selalu siap siaga. Ia mengungkapkan
            meski Industri                                                  apabila 2000 dari 8000 pasukan
            pertahanan                                                      tersebut tidak tinggal di daerah
            Indonesia belum                                                  tersebut, akan berdampak pada
            sehebat negara-                                                    pengkondisian dari siap siaga itu
            negara lain                                                          sendiri. “Itu ini juga jadi harus
            seperti                                                             menjadi perhatian kita,” jelasnya.
                                                                                  Maka dari itu dirinya
                                                                             berharap proses perencanaan dan
                                                                            penganggaran untuk Alutsista dan
                                                                            kesejahteraan prajurit perlu needs
                                                                            assessment (penjajakan kebutuhan).
                                                                            Sehingga dengan adanya itu,
                                                                            Indonesia dapat merumuskan
                                                                            prioritas. “Prioritas apa sesungguhnya
                                                                            yang dibutuhkan di lapangan? Jadi
                                                                            karena itu maka harus melibatkan   Scan QR
                                                                            semua stakeholders terutama adalah
                                                                         FOTO:HIRAN/HAN  para pengguna di lapangan gitu,   untuk berita
                                                                                                           selengkapnya
                                                                            sehingga mix antara kebutuhan

            Anggota Komisi I DPR RI Taufiq Abdullah saat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi I DPR RI di Cilodong,   dengan perencanaan,” tutupnya.
            Depok.                                                              hal/rdn

            14  Nomor 1266/I/X/2023  • Oktober 2023
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19