Page 12 - BULETIN 1259
P. 12

BULETIN            Parlementaria


            Indonesia Harus Berdaulat
    PARIPURNA • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Kelola Energi Sendiri  Mulyanto menilai secara umum









                                            kepada Parlementaria, di Jakarta,
                        nggota Komisi VII
                                                                                Sementara soal energi listrik,
                                            Rabu (16/8)
                        DPR RI Mulyanto
                        menilai di HUT
                                               Visi lifting minyak tahun 2030,
                                                                            memang cukup, bahkan surplus
                        Kemerdekaan
                                            hari (BPH), masih menjadi mimpi.
                                                                            untuk Jawa dan Sumatera.
            A ke-78 harusnya                tambahnya sebesar 1 juta barel per   produksi listrik dalam negeri
            menjadi momentum Indonesia      Faktanya, target lifting minyak secara   Sehingga muncul wacana untuk
            untuk semakin berdaulat,        tahunan terus turun dan capaian   mengekspor listrik dari sumber
            termasuk dalam mengelola        realisasinya juga tidak sampai   EBT ke Singapura. "Tanpa subsidi
            sumber daya energi untuk        seratus persen. Sementara demand   dari negara, maka harga energi
            sebesar-besarnya kemakmuran     minyak di Indonesia terus meningkat.   masih tidak terjangkau oleh
            rakyat. Dijelaskannya, saat ini   Akibatnya, impor minyak setiap   masyarakat. Akibatnya, ketika
            ketahanan energi Indonesia      tahun semakin bertambah.        harga energi dunia melonjak,
            sangat lemahnya, khususnya         Terkait gas alam, lanjutnya,   seperti saat perang Rusia-Ukraina
            dalam hal ketersediaan,         produksinya cukup, bahkan mampu   yang lalu, maka beban subsidi
            keterjangkauan harga dan        ekspor sebanyak 30 persen dari   negara semakin berat," ungkap
            aksesibilitas masyarakat.       produksi nasional. Namun, terkait   Politisi Fraksi PKS ini.
               Komoditas minyak misalnya,   dengan gas LPG, Indonesia sangat   Sementara itu, dari sisi
            lebih dari separuh masih diimpor.   tergantung pada produk impor. Dari   aksesibilitas, ketahanan energi kita
            Indonesia telah menjadi negara   tahun ke tahun demand terhadap   juga masih lemah, terutama aspek
            net importir minyak sejak       gas LPG semakin meningkat,      pengawasan. Secara berkala
            tahun 2016. “Jangan sampai      akibatnya impor gas LPG juga    masih ditemukan kasus-kasus
            kita tergantung, didikte atau   terus bertambah. Impor gas LPG   kelangkaan komoditas subsidi baik
            dicampuri oleh pihak asing,     menyumbang defisit transisi berjalan   solar, pertalite ataupun gas melon
            apapun alasannya,” ujar Mulyanto   sektor migas yang cukup signifikan.  3 kg, seperti yang baru-baru ini
                                                                            terjadi. Penyebab utamanya, selain
                                                                            karena peningkatan permintaan,
                                                                            juga akibat penyimpangan dalam
                                                                            distribusi terutama ke perkebunan
                                                                            besar, pertambangan dan industri,
                                                                            serta pengoplosan.
                                                                               Sedangkan aksesibilitas
                                                                            terhadap listrik, yang diukur
                                                                            melalui rasio elektrifikasi,
                                                                            ketahanan energi kita masih
                                                                            98,7 persen, sehingga masih
                                                                            ada daerah-daerah yang gelap
                                                                            dan setengah gelap. Padahal
                                                                            Pemerintah sejak tahun 2020
                                                                            menargetkan rasio elektrifikasi
                                                                            nasional mencapai sebesar 100
                                                                            persen. Namun faktanya sampai
                                                                           FOTO:EOT/PDT  hari ini target itu tidak tercapai.   Scan QR
                                                                                                           untuk berita
                                                                            “Kita berharap di usia yang ke-78
                                                                                                           selengkapnya
                                                                            tahun ini, Indonesia dapat merdeka
                                                                            dari kegelapan listrik,"tegasnya.
            Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto sebelum memasuki Ruang Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama
            DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).  ayu/rdn

            12  Nomor 1259/II/VIII/2023  • Agustus 2023
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17