Page 22 - BULETIN 1229
P. 22

BULETIN            Parlementaria


                 Perppu Cipta Kerja Berpotensi
    • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Hierarki Perundang-Undangan

                   Cederai Ketundukan Terhadap










    BALEG              nggota Badan Legislasi   perundang-undangan di negeri ini,”   amanah perintah perbaikan Undang-
                       (Baleg) DPR RI Ledia   tegas Ledia Hanifa Amaliah dalam   Undang tersebut bersama DPR,
                       Hanifa Amaliah menilai   rilis yang diterima tim Parlementaria,   Presiden Jokowi malah menerbitkan
                       kehadiran Peraturan   Selasa (3/1). Lebih lanjut Ledia   produk hukum baru berupa Perpu.
            A Pemerintah Pengganti          menjelaskan bahwa ketika UU Cipta   Yang diamanahkan apa, yang
            Undang-Undang (Perppu) Cipta    Kerja No 11 Tahun 2020 dinyatakan   dikerjakan apa,” tegasnya.
            Kerja tidak tepat lantaran Undang-  inkonstitusional bersyarat oleh   Langkah Presiden ini, menurut
            Undang (UU) Cipta Kerja sendiri,   MK pada November 2021, dalam   Ledia, juga menunjukkan
            sesuai keputusan Mahkamah       keputusannya MK memerintahkan    betapa pemerintah itu malas,
            Konstitusi (MK), diminta untuk   kepada pembentuk undang-undang   menggampangkan pelanggaran
            dilakukan perbaikan. Diketahui,   untuk melakukan perbaikan dalam   terhadap hierarki perundang-
            Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang   jangka waktu paling lama 2 (dua)   undangan. Padahal pemerintah
            Cipta Kerja pada 30 Desember    tahun sejak putusan diucapkan.   masih punya waktu satu tahun
            2022 lalu diteken Presiden RI Joko   “Jadi MK secara lugas       untuk melaksanakan perintah MK
            Widodo.                             memerintahkan kepada         memperbaiki UU Cipta Kerja.
               “Kehadiran Perppu                    pembentuk Undang-          “Dimana (perbaikan)
            nomor 2 tahun 2022 ini                    Undang untuk           itu melibatkan publik dan
            berpotensi mengganggu,                      melakukan perbaikan   membahasnya bersama DPR, tetapi
            merusak serta merugikan                      pada Undang-        yang dipilih secara sadar justru
            kehidupan bernegara                          Undang Cipta        menerbitkan Perppu, yang berarti
            yang demokratis dan                          Kerja ini dengan    mengabaikan perlunya pelibatan
            mencederai ketundukan                        tenggat hingga      publik, abai pada ketundukan pada
            pada hierarki                                November 2023.      hirarki perundang-undangan yang
                                                         Namun, bukannya     menurut UUD NRI 1945 pasal 20 ayat
                                                         melaksanakan        1 dan 2 memiliki kuasa membentuk
                                                                             Undang-Undang bersama Presiden,”
                                                                             tegasnya.
                                                                               Ledia pun mendorong DPR
                                                                             menolak Perppu ini dan meminta
                                                                             pemerintah taat pada perintah
                                                                             MK untuk memperbaiki UU Cipta
                                                                             Kerja. Ia juga meminta pemerintah
                                                                             lebih membuka partisipasi publik,
                                                                             dengarkan aspirasi berbagai
                                                                             pemangku kepentingan, duduk
                                                                             bersama DPR membahas UU demi
                                                                             kepentingan rakyat. “Itu baru langkah
                                                                             demokratis yang berlandaskan nilai
                                                                             Pancasila, musyawarah mufakat.   Scan QR
                                                                                                           untuk berita
                                                                           FOTO: JAKA/PDT  Jangan menutup tahun dengan
                                                                                                           selengkapnya
                                                                             menjadi pemerintah yang otoriter,
                                                                                              hal/aha
                                                                             rakyat,” tutupnya.
            Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ledia Hanifa Amaliah.     pro pengusaha dan meninggalkan
            22  Nomor 1229/III/I/2022  • Januari 2023
   17   18   19   20   21   22   23   24