Page 12 - Biologi Kelas X - Keanekaragaman Hayati
P. 12
Keanekaragaman Hayati
meranti (Shorea sp.), ramin (Gonystylus bancanus), dan pohon kapur (Dryobalanops
aromatica).
Selain itu, sebagian hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis yang
dicirikan adanya pepohonan berkanopi rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan
yang tumbuh memanjat). Tumbuhan yang mendominasi hutan ini di antaranya
durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera
indica), sukun (Artocarpus communis), dan
rotan (Calamus sp.).
Adapun tumbuhan endemik di Indonesia yang
terkenal yaitu Rafflesia arnoldii (Rafflesia) di
Sumatra Barat dan Coelogyne pandurata
(anggrek hitam) di Kalimantan Timur. Gambar 10 Rafflesia arnoldii
Sumber: www.google.com
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Berdasarkan pengamatannya pada tahun 1859, Alfred Rusell Wallace, seorang ahli
Zoologi berkebangsaan Inggris, menetapkan dua wilayah utama persebaran fauna di
Indonesia. Wallace membuat garis pemisah abstrak mulai dari Selat Lombok ke
utara hingga Selat Sulawesi dan Filipina Selatan. Garis Wallace memisahkan jenis
fauna Indonesia bagian
barat (daerah Oriental)
dengan bagian timur
(daerah Australian).
Daerah Oriental meliputi
Sumatra, Jawa, Bali,
Kalimantan, dan Madura.
Sementara itu, daerah
Australian meliputi
Sulawesi, Papua, dan Gambar 11 Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia
pulau-pulau di sekitarnya. Sumber: www.google.com
Setelah Wallace, seorang ahli Zoologi berkebangsaan Jerman bernama Weber juga
melakukan penelitian tentang persebaran hewan-hewan di Indonesia. Menurut
Weber, hewan-hewan di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai
hewan-hewan kelompok Australian. Hewan di Sulawesi ada yang memiliki sifat
seperti hewan di daerah Oriental Berdasarkan hasil pengamatannya, Weber membuat
4
12 | Keanekaragaman Hayati