Page 67 - E-MODUL KONSEP DASAR PPKN SD_Neat
P. 67

6)  Orang tua yang tidak menginginkan anaknya mengambil agama yang
                            lain selain agama yang orang tua tersebut.

                         Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan baik oleh aparatur negara
                  maupun  bukan  aparatur  negara  (UU  No.  26/2000  tentang  pengadilan  HAM).
                  Karena itu penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan
                  terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh
                  aparatur  negara.  Penindakan  terhadap  pelanggaran  HAM  mulai  dari
                  penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi
                  harus  bersifat  nondiskriminatif  dan  berkeadilan.  Pengadilan  HAM  merupakan
                  pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum.
                         Sebagai  salah  satu  upaya  untuk  memenuhi  rasa  keadilan,  maka
                  pengadilan  atas  pelanggaran  HAM  kategori  berat,  seperti  genosida  dan
                  kejahatan  terhadap  kemanusiaan  diberlakukan  atas  retroaktif.  Dengan
                  demikian,  pelanggaran  HAM  kategori  berat  dapat  diadili  dengan  membentuk
                  pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul Dewan
                  Perwakilan  Rakyat  (DPR)  dengan  keputusan  presiden  dan  berada  di
                  lingkungan pengadilan umum.
                         Berdasarkan UU No. 26/2000, Pengadilan HAM merupakan pengadilan
                  khusus yang berada dibawah peradilan umum dan merupakan lex specialis dari
                  Kitab Undang Hukum Pidana. Pengadilan ini dikatakan khusus karena dari segi
                  penamaan  bentuk  pengadilannya  sudah  secara  spesifik  menggunakan  istilah
                  Pengadilan  HAM,  dan  kewenangan  pengadilan  ini  juga  mengadili  kejahatan-
                  kejahatan  tertentu.  Kejahatan-kejahatan  yang  merupakan  yurisdiksi  dari
                  pengadilan  HAM  ini  adalah  kejahatan  genosida  dan  kejahatan  terhadap
                  kemanusiaan  yang  keduanya  merupakan  pelanggaran  HAM  yang  berat.
                  Penamaan Pengadilan HAM yang mengadili kejahatan terhadap kemanusiaan
                  dan  kejahatan  genosida  ini  dianggap  tidak  tepat,  karena  Pelanggaran  HAM
                  yang  berat  dengan  dua  jenis  kejahatan  tersebut  adalah  kejahatan  yang
                  merupakan  bagian  dari  hukum  pidana  internasional  (international  crimes)
                  sehingga yang digunakan adalah seharusnya terminologi “pengadilan pidana.”
                         Selain  pengadilan  HAM  ad  hoc,  dibentuk  juga  Komisi  Kebenaran  dan
                  Rekonsilasi  (KKR).  Komisi  ini  dibentuk  sebagai  lembaga  ekstrayudisial  yang
                  bertugas  untuk  menegakan  kebenaran  untuk  mengungkap  penyalahgunaan
                  kekuasaan  dan  pelanggaran  HAM  pada  masa  lampau,  melaksanakan
                  rekonsiliasi dalam perspektif kepentingan bersama sebagai bangsa.
                         Pengadilan  HAM  tidak  berwenang  memeriksa  dan  memutus  perkara
                  pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan seseorang berumur dibawah 18
                  tahun  pada  saat  kejahatan  dilakukan.  Dalam  pelaksanaan  peradilan  HAM,
                  pengadilan  HAM  menempuh  proses  pengadilan  melalui  hukum  acara
                  pengadilan  HAM  sebagaimana  terdapat  dalam  Undang-Undang  Pengadilan
                  HAM.
                  Pengadilan HAM berkedudukan di daerah tingkat I (provinsi) dan daerah tingkat
                  II  (kabupaten/kota)  yang  meliputi  daerah  hukum  pengadilan  umum  yang
                  bersangkutan.  Pengadilan  HAM  bertugas  dan  berwenang  memeriksa  dan
                  memutus perkara pelanggaran HAM yang berat. Pengadilan HAM berwenang
                  juga  memeriksa  dan  memutuskan  perkara  pelanggaran  HAM  oleh  warga
                  negara  Indonesia  yang  berada  dan  dilakukan  di  luar  batas  teritorial  wilayah




                                                           61
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72