Page 10 - E-MODUL_KEWIRAUSAHAAN
P. 10
hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide,
metode dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui
proses berfikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value
added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang
berharga adalah merupakan sumber peluang bagi wirausahawan. Ide
kreatif akan muncul apabila wirausahawan “look at old and thik something
new or different”.
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang
dapat diartikan sebagai “the backbone of economy”, yaitu syarat pusat
perekonomian, atau sebagai “tailbone of economy”, yaitu pengendali
perekonomian suatu bangsa (Wirakusumo, 1997:1). Istilah
entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur. Menurut
Soemahamidjaja (1980:2), istilah ini pertama kali digunakan oleh Cantilon
dalam Essai sur la nature du commerce (1755), yaitu sebutan bagi para
pedagang yang membeli barang barang di daerah-daerah dan kemudian
menjualnya dengan harga yang tidak pasti. Dari pandangan para ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
suatu kemampuan (apability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif
yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat
dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Dalam konteks manajemen, pengertian entrepreneurship adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya
seperti financial (money), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja
(labor), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses
produksi, atau pengembangan organisasi usaha (Marzuki Usman, 1997:3).
Entrepreneurship adalah orang yang memiliki kombinasi unsur-unsur
(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi, misi,
komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang usaha. Menurut Swasono (1978:38), dalam konteks
bisnis, wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah
wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalan bisnis, inovator, penanggung
risiko, yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan dalam
berprestasi di bidang usaha.
Norman Scarborough dan Zimmerer (1993:35) mengemukakan definisi
wirausaha sebagai berikut. “An entrepreneur is one who creates a new
business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving
profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary
resources to capitalize on those opportunities” (Suatu usahawan adalah
orang yang menciptakan suatu bisnis baru berhadapan dengan risiko dan
ketidakpastian untuk kepentingan menuju keberhasilan laba dan
pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan mengumpulkan sumber
daya yang perlu untuk berperan besar pada peluang itu). Menurut Steinhoff
dan Burges (1993:35) mengemukaan definisi wirausaha sebagai berikut. “A
person who organizes, manages and assumes the risk of business or
intreprise is an entrepreneur. Entrepreneur is individual who risks financial
and human resources a new way to create a new business concept or
opportunities within an existing firm” (orang yang mengorganisir, mengelola,
dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
4