Page 9 - Modul Klasifikasi zat
P. 9

B.  PEMISAHAN CAMPURAN

                       Seperti yang sudah dipelajari sebelumnya bahwa campuran merupakan gabungan dua atau
               lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan
               campuran heterogen. Campuran heterogen merupakan campuran yang masih memiliki batas yang
               dapat terlihat antara komponen-komponen penyusunnya. Campuran homogen merupakan
               campuran yang batas antara komponenneya tidak terlihat. Untuk memperoleh zat murni, penyusun
               campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara
               fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya,
               seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnet, kelarutan dan lain sebagainya.
                       Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari

               seperti untuk penjernihan air. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering

               digunakan antara lain adalah filtrasi (penyaringan), kromatografi, destilasi, sublimasi,

               sentrifugasi, dll.

               1. Filtrasi/Penyaringan

                       Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat
               dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini

               adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan

               zat  padat  yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan
               pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut

               residu. Teknik filtrasi menggunakan kertas saring digambarkan pada Gambar dibawan ini
















                                     Gambar. Proses Filtrasi
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14