Page 24 - E-Modul Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Berbentuk Flipbook
P. 24
2) Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang
sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini tersusun dari
sel-sel yang dindingnya mengalami penebalan sekunder dari bahan lignin.
Jaringan sklerenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tersusun dari sel-sel yang sudah mati.
b) Sel-sel penyusunnya memiliki dinding yang tebal dari bahan lignin, sehingga
bersifat kaku dan keras.
c) Sel-selnya tidak memiliki protoplasma karena merupakan sel mati.
d) Penebalan dinding sel terjadi secara merata pada seluruh bagian dinding.
Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a) Serabut (serat-serat) Sklerenkim
Serabut (serat-serat) sklerenkim merupakan sel-sel yang berbentuk serat, baik
serat pendek maupun serat panjang dengan ukuran 2 mm sampai 25 cm. Serat
sklerenkim yang panjang terdapat pada tanaman Agave, Hibiscus sabdarifa, dan
Hibiscus canabinus.
b) Sklereid (sel batu)
Sklereid (sel batu) merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya
tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut. Sel sklereid umumnya berbentuk bulat atau
bentuk lain, lebih pendek dari serat, soliter, atau berkelompok.
Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam, yaitu
brakisklereid, makrosklereid, osteosklereid, asterosklereid, dan trikosklereid.
Gambar 1.9 Sklerenkim
(Sumber : Campbell et al, 2008, hal 322)
E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 13