Page 29 - PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
P. 29

Praktikum Farmakologi 2 - 2021



                           Dalam konjugasi dengan asam glukuronat (reaksi fase II yang paling lazim), koenzim
                      antara  (uridine  diphosphoglucuronic  acid;  UDPGA)  bereaksi  dengan  obat  dengan  adanya
                      enzim  glukuronil-transferase  untuk  memindahkan  glukuronida  ke  atom  O  pada  alkohol,
                      phenol, atau asam karboksilat, atau atom S pada senyawa tiol, atau senyawa N pada senyawa-
                      senyawa  amina  dan  sulfonamida.  Dalam  konjugasi  obat-obat  dengan  asam-asam  amino
                      (misal: glisin dan glutamin), terjadi reaksi antara obat yang mempunyai gugus karboksilat dan
                      telah diaktifasi dengan koenzim A. Dalam konjugasi dengan glutation, epoksida atau aren
                      oksida yang sangat reaktif bereaksi dengan glutation, dan kemudian dimetabolisir lebih lanjut
                      menjadi asam-asam merkapturat (non-toksik).
                           Enzim-enzim  mikrosom  hepar,  mukosa  usus  dan  jaringan  lain,  berperan  dalam
                      oksigenasi xenobiotika dan senyawa-senyawa endogen (asam-asam lemak, kolesterol, dan
                      hormon-hormon steroid). Dalam hidroksilasi, satu atom O akan berikatan dengan atom-atom
                      C,  N,  dan  S  dari  molekul  obat.  Reaksi  ini  dikatalisis  oleh  sekelompok  enzim  retikulum
                      endoplasmik hepar (mixed function oxidases system = MFO) yang melibatkan sitokrom P-450
                      dan reduktase NADPH-sitokrom-C.

                      Induksi dan penghambatan enzim
                           Banyak  obat  mampu  menaikkan  kapasitas  metabolismenya  sendiri  dengan  induksi
                      enzim  (menaikkan  kecepatan  sintesis  enzim).  Kenaikan  aktivitas  enzim  metabolisme  ini
                      menyebabkan  lebih  cepatnya  metabolisme  dan  yang  pada  umumnya  merupakan  proses
                      deaktivasi obat sehingga mengurangi kadarnya di dalam plasma dan memperpendek waktu
                      paro obat. Karena itu intensitas dan durasi efek farmakologinya berkurang.
                           Sekobarbital, pentobarbital, alobarbital dan fenobarbital menaikkan kadar sitokrom P-
                      450, serta meningkatkan kecepatan beberapa reaksi metabolisme seperti deetilasi fenasetin,
                      demetilasi aminopirin, 4-hidroksilasi bifenil dan hidroksilasi heksobarbital.
                           Pengaruh  induksi  dan  penghambat  enzim  terhadap  efek  farmakologik  dan  toksisitas
                      cukup  besar,  sehingga  perlu  diperhatikan  oleh  para  praktisi.  Sebagai  contoh  pemberian
                      fenobarbital  bersama-sama  dengan  warfarin  akan  mengurangi  efek  antikoagulansianya.
                      Demikian  pula  pemberian  simetidina  suatu  antagonis  reseptor  H-2,  akan  menghambat
                      aktivitas sitokrom P-450 dalam memetabolisis obat-obat lain.
                           Induksi  enzim  menunjukkan  variasi  yang  besar  antara  spesies,  dan  bahkan  antar
                      keturunan dalam satu species. Selain itu, variasi juga terjadi antara jaringan satu dengan yang
                      lain di dalam tubuh binatang.
                           Pengetahuan tentang pengaruh induktor dan inhibitor enzim terhadap laju metabolisme
                      obat akan sangat membantu dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
                      efek farmakodinamikanya.

                  B.  CARA PERCOBAAN
                      a.  Bahan :
                         1.  Induktor enzim :  rifampisin, fenitoin, griseofulvin
                         2.  Penghambat enzim : simetidin, eritromisin, propranolol
                         3.  Na-CMC
                         4.  Diazepam
                         5.  Aquades




                  Program Studi Farmasi                                                                      29
                  Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34