Page 57 - PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
P. 57
Praktikum Farmakologi 2 - 2021
PERCOBAAN V
EFEK SEDATIF
Tujuan
Mempelajari pengaruh obat penekanan susunan syaraf pusat.
A. PENDAHULUAN
Obat-obat sedatif-hipnotik memiliki efek farmakologik yang mirip dengan anestetik
umum, jika obat-obat tersebut diberikan dengan dosis yang lebih besar, efeknya sama dengan
anestesi umum. Kedua jenis obat tersebut mempunyai mekanisme yang sama dalam menekan
susunan syaraf pusat (Meyers dkk, 1974).
Obat-obat penenang (antipsikotik) berbeda pengaruhnya dengan hipnotik sebab tidak
menimbulkan efek anestetik. Sebagai contoh klorpromasin dan reserpin, penekanannya pada
susunan syaraf pusat tidak begitu dalam sehingga hanya menimbulkan sedasi. Efek sedatif
dapat mempengaruhi kemampuan koordinasi motorik hewan coba. Besar kecilnya pengaruh
terhadap koordinasi motorik tersebut dapat menggambarkan besar kecilnya efek sedasi. Oleh
sebab itu, efek sedatif ini akan kita amati melaui eksperimen dengan binatang, menggunakan
parameter rotarod, daya cengkeram, refleks kornea, dan diameter pupil mata.
Klorfeniramin adalah preparat antihistamin tetapi memiliki efek samping sedatif yang
mirip dengan obat penenang. Sifat sedatif obat ini disebutkan tidak ada kaitannya dnegan
kemampuannya mengantagonis histamin (Meyers dkk, 1974).
B. CARA PERCOBAAN
a. Bahan :
1. Diazepam tablet
2. Diazepam injeksi
3. CTM
4. Cetirizin
5. NaCMC 0.5%
6. Aquadest
b. Alat :
1. Rotarod (batang berputar)
2. Alat suntik (1 ml)
3. Mortir & Stamper
c. Hewan Uji : Mencit
d. Cara Kerja :
1. Mencit ditimbang, dan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing 3 ekor. Sebelum
pemberian obat, hewan tersebut diletakkan di atas rotarod selama 5 menit untuk
adaptasi.
2. Binatang diberi obat-obat berikut secara peroral
a) Kelompok kontrol : NaCMC 0.5%
b) Diazepam tablet dosis 5 mg/70 kg BB
c) Diazepam injeksi dosis 5 mg/70 kg BB
d) CTM tablet dosis 4 mg/70 kg BB
e) Cetirizin dosis 10 mg/70 kg BB
Program Studi Farmasi 57
Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat