Page 5 - Hambatan Perdagangan Internasional
P. 5
6. Organisasi Satu Regional
Ada banyak organisasi antar negara yang terbentuk saat ini, misalnya seperti ASEAN. Dalam
organisasi tersebut terdapat kebijakan yang mengatur perdagangan internasional, dimana hanya
negara anggota organisasi saja yang bisa ekspor impor produk.
Kebijakan ini menutup kesempatan bagi negara lain non anggota untuk melakukan impor
produk. Mungkin saja produk yang dihasilkan negara lain kualitasnya lebih baik dan berani
memberikan harga yang lebih rendah.
Di sisi lain kebijakan ini cukup menguntungkan bagi negara berkembang yang menjadi anggota.
Hal tersebut karena persaingan menjadi tidak ketat sehingga memudahkan penguasaan pasar
dalam negeri. Akan tetapi tanpa adanya persaingan pasar, kualitas produk jadi tidak terkontrol.
7. Pembatasan Jumlah Impor
Dengan adanya perdagangan internasional, negara mendapatkan tambahan kas dari tarif impor
yang dikenakan. Namun disisi lain, jika impor produk terutama bahan pokok terus dilakukan,
akan berdampak pada kondisi bisnis dalam negeri.
Pasokan produk yang terlalu banyak justru akan membuat harganya semakin turun. Tentu hal ini
sangat merugikan pengusaha dalam negeri karena produknya tidak laku karena kalah saing harga
dengan produk impor. Sebab itulah negara melakukan pembatasan impor produk tertentu.
Hambatan bisnis internasional terjadi jika negara merasa pasokan dalam negeri sudah bisa
mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun bagi negara importir, kebijakan ini kurang
menguntungkan karena tidak bisa menjual produknya ke dalam negeri.
8. Perbedaan Bahasa
Selain perbedaan mata uang, pemakaian jenis bahasa yang berbeda juga menjadi hambatan
bisnis internasional. Misalnya saja importir Tiongkok yang lebih fasih bahasa mandarin
sementara pihak Indonesia lebih mengerti bahasa inggris.
Perbedaan bahasa ini jika tidak dicari solusinya bisa membuat kesalahpahaman. Tentunya hal
tersebut bisa merugikan salah satu pihak. Cara terbaik yang kerap diterapkan oleh perusahaan