Page 22 - (3) E-Modul Berbasis Green Chemistry_Winda Putri Permata Sari_18303241005_Neat
P. 22
Green Chemistry
Dewasa ini, hampir setiap kegiatan, baik kegiatan sosial, industri maupun
sekolah, dituntut untuk memenuhi kriteria ramah lingkungan agar tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan. Topik-topik yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan
diperkenalkan dalam kurikulum sekolah, salah satunya dalam pembelajaran kimia.
Penggunaan bahan yang berada di lingkungan sekitar pada pembelajaran kimia tentu
juga dapat mengurangi limbah kimia dan polusi terhadap lingkungan. Pembelajaran
berbasis lingkungan dapat diterapkan pada materi kimia melalui pendekatan green
chemistry. Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus
pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara
global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution
Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi
polusi.
Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan
baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang
digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada
pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi
perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep
green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan
sumber daya alam.
14